KEBIJAKAN PEMERINTAH

Daya Beli Turun, Jokowi Salahkan Lambatnya Belanja APBD

Muhamad Wildan | Rabu, 14 Agustus 2024 | 17:30 WIB
Daya Beli Turun, Jokowi Salahkan Lambatnya Belanja APBD

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Seskab Pramono Anung (kanan) dan Mensesneg Pratikno meninjau Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan usai diresmikan di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu (14/8/2024). Sumbu kebangsaan merupakan ruang terbuka yang menggambarkan keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam lingkungan, dan manusia dengan sesamanya. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

NUSANTARA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para kepala daerah untuk berupaya menjaga daya beli masyarakat di daerahnya masing-masing, bukan hanya berfokus mengendalikan inflasi semata.

Jokowi di hadapan para kepala daerah mengatakan laju inflasi yang hanya sebesar 2,13% pada Juli 2024 adalah capaian positif. Namun, daya beli masyarakat juga harus dijaga.

Baca Juga:
Prabowo Minta Ngirit Rp306 Triliun, Sri Mulyani Tak Rombak APBN 2025

"Tolong dijaga daya beli rakyat dengan segera merealisasikan APBD-nya, segera merealisasikan APBD secepat-cepatnya. Sampai saat ini realisasi belanja di kabupaten/kota masih di angka 31%, kecil sekali ini," ujar Jokowi, dikutip Rabu (14/8/2024).

Hal ini disampaikan oleh Jokowi kepada 517 dari total 552 kepala daerah yang hadir langsung di Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebanyak 35 kepala daerah berhalangan hadir ke IKN karena alasan-alasan tertentu.

Menurut Jokowi, realisasi belanja APBD yang rendah akan menekan jumlah uang beredar di daerah. Implikasinya, daya beli masyarakat di daerah juga akan rendah.

Baca Juga:
Dibiayai Pajak, Pemerintah Harus Komit Perbaiki Kualitas Pendidikan

"Segera keluarkan. Ini masih 31% realisasi belanja [kabupaten/kota]. Provinsi lebih baik 41%, tapi juga masih kecil, 41%. Tolong dicek lagi, dilihat lagi, dan didorong agar uang yang ada di APBD ini segera beredar di masyarakat sehingga perputaran uang di kabupaten, di kota, di provinsi itu makin baik," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, percepatan belanja daerah dimungkinkan mengingat realisasi pendapatan pada APBD kabupaten/kota sudah mencapai 38%, sedangkan pada APBD provinsi sudah mencapai 49%.

"Tolong seperti ini dicek harian. Perintahnya juga perintah harian, karena ini menyangkut daya beli rakyat kita. Makin cepat keluar, makin cepat realisasi, makin baik," ujar Jokowi. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 25 Januari 2025 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dibiayai Pajak, Pemerintah Harus Komit Perbaiki Kualitas Pendidikan

Rabu, 15 Januari 2025 | 16:25 WIB KEBIJAKAN MONETER

Inflasi Diekspektasikan Rendah, BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%

BERITA PILIHAN
Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 12:00 WIB KEBIJAKAN BEA DAN CUKAI

PMK 115/2024 Berlaku, Penagihan Kepabeanan dan Cukai Bakal Lebih Mudah

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Pembuatan Faktur Pajak Barang Non-Mewah di e-Faktur oleh PKP Tertentu

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:30 WIB PERMENDAG 27/2024

Aturan Baru Berlaku! LNSW Ingatkan Pemilik Kargo soal Kewajiban PAB

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Kebijakan Harga Gas Bumi Kerek Setoran Pajak Perusahaan

Minggu, 26 Januari 2025 | 08:30 WIB PROVINSI LAMPUNG

Ribuan Kendaraan WP Badan Nunggak Pajak, Pemprov Gencarkan Penagihan

Minggu, 26 Januari 2025 | 08:00 WIB PMK 114/2024

DJBC Pertegas Aturan Teknik Sampling pada Audit Kepabeanan dan Cukai