Hobbiton, Selandia Baru
CALIFORNIA, DDTCNews - Amazon Studios mengumumkan akan memindahkan lokasi produksi serial televisi The Lord of the Rings (LOTR) dari Selandia Baru ke Inggris mulai musim kedua. Padahal, pemerintah Selandia Baru sudah memberi sejumlah insentif pajak bagi rumah produksi serial tersebut.
Wakil Presiden Amazon Studios Vernon Sanders juga mengakui bahwa pemerintah Selandia Baru telah memberikan banyak dukungan dalam proses produksi serial The Lord of the Rings di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya, memberikan kredit pajak 20% dari biaya produksi yang dikeluarkan di negara tersebut.
"Kami berterima kasih kepada masyarakat dan pemerintah Selandia Baru atas keramahan dan dedikasi mereka dalam menyediakan tempat yang luar biasa untuk serial The Lord of the Rings," katanya, dikutip pada Kamis (19/8/2021).
Sanders mengatakan produksi serial The Lord of the Rings musim pertama telah mendapat dukungan dari berbagai instansi pemerintah, organisasi masyarakat, serta pelaku ekonomi lokal.
Dia tidak menjelaskan secara mendetail alasan pemindahan lokasi produksi The Lord of the Rings dari Selandia Baru ke Inggris. Namun, salah satu pertimbangan dalam keputusan Amazon Studios tersebut berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19 yang sangat ketat di Selandia Baru.
Akibat kebijakan karantina yang ketat, pemain dan kru serial The Lord of the Rings harus tinggal di negara itu selama sekitar 2 tahun. Padahal, lebih dari setengah pemerannya adalah orang Inggris.
Pemindahan lokasi produksi ke Inggris juga dinilai memberi keuntungan bagi para kru dan aktor. Amazon Studios menilai para pemain akan lebih dekat dengan rumah sedangkan produser juga dapat menggunakan lokasi lain di seluruh Eropa.
Saat ini, proses produksi serial The Lord of the Rings musim pertama masih berlangsung di Selandia Baru dan dijadwalkan tayang perdana di Prime Video pada September 2022. Sementara itu, Amazon Studios juga mulai mengirim set kompleks produksi ke Inggris karena proses praproduksi musim kedua akan langsung dimulai pada awal tahun depan.
Sebelumnya, Menteri Pembangunan Ekonomi dan Pariwisata Selandia Stuart Nash menyatakan negaranya memberikan insentif pajak kepada Amazon Studios untuk mendorong pemulihan industri film setelah pandemi Covid-19. Saat itu, Amazon Studios berencana memproduksi 5 musim serial The Lord of the Rings di Selandia Baru.
Pemerintah Selandia Baru menyebut Amazon Studios akan menghabiskan dana sekitar NZ$650 juta atau Rp6,7 triliun pada produksi musim pertama serial The Lord of the Rings. Dari angka tersebut, potensi kredit pajak yang diberikan bisa mencapai NZ$160 juta atau Rp1,6 triliun.
Dilansir theverge.com, hingga saat ini Amazon Studios telah mengeluarkan biaya NZ$465 juta atau sekitar Rp4,5 triliun untuk memproduksi serial The Lord of the Rings musim pertama.
Di sisi lain, pemerintah Inggris juga banyak menawarkan insentif pajak untuk mendorong produser memproduksi film di negara tersebut. Misalnya, untuk film Mission Impossible 7 yang diperankan dan diproduseri Tom Cruise, yang saat ini dalam proses produksi. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.