Salah satu tempat pengungsian. (DDTCNews - Kemenkeu)
JAKARTA, DDTCNews - Dana penanggulangan dampak bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah cair hari ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan dana siap pakai atau on call senilai Rp560 miliar yang diajukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk bantuan korban bencana siap dipergunakan.
“Proses penganggarannya sedang berjalan sehingga itu kita setujui pada hari Sabtu yang lalu. Hari ini sudah cair,” katanya di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Senin (1/10/2018).
Sri Mulyani menambahkan dengan gelontoran dana ini diharapkan proses evakuasi korban yang masih tertimbun bangunan dapat dikerjakan lebih cepat.
"Karena kita kan sekarang sedang berkejaran dengan waktu. Banyak dari saudara kita yang masih tertimbun. Jadi fokus kita adalah bagaimana menyelamatkan itu semua menggunakan anggaran on call-nya BNPB,” terang Sri Mulyani.
Menurutnya, dana itu bisa digunakan BNPB untuk menerjunkan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian RI, hingga tenaga kesehatan untuk membantu proses evakuasi korban bencana. Langkah ini dilakukan sebelum masuk pada tahap rekonstruksi dan rehabilitasi.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memberikan garansi ketersedian anggaran bagi BNPB dalam penanggulangan bencana di Palu dan Donggala. Bila anggaran habis, dia mempersilakan BNPB untuk mengajukan penambahan.
“Silahkan BNPB menyampaikan, akan kami dukung,” imbuhnya.
Seperti diketahui, gempa berkekuatan 7,4 SR yang disusul tsunami terjadi pada Jumat (28/9/2018). Kementerian Keuangan melalui Ditjen Pajak (DJP) dan Ditjen Bea Cukai (DJBC) langsung bertindak pascaterjadinya bencana ala mini.
Melalui akun Facebook-nya, DJP memaparkan telah memberikan bantuan melalui Kanwil DJP Suluttenggomalut. Lewat jalur udara, ada sekitar 500 kilogram bahan bantuan yang diikirim dengan Hercules TNI dari Manado, Minggu (30/9/2018).
Bantuan berupa obat-obatan, makanan, dan tenda ini mendarat di Palu dan langsung didistribusikan kepada korban yang terkena dampak gempa. Ada 2 pegawai Kanwil DJP Suluttenggomalut yang menjadi relawan di Palu dan Donggala.
Dari jalur darat, KPP Pratama Toli-toli dan KPP Pratama Poso mengirimkan bantuan kepada korban gempa. DJP mengucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak dalam pengiriman bantuan tersebut.
“Mari bersama-sama turut membantu Palu dan Donggala agar segera pulih seperti sedia kala. #PajakKitaUntukKita #PrayForPalu #PrayForDonggala,” tulis DJP.
Selanjutnya, DJBC bergerak melalui jalur laut dengan kapal patrol BC9003 yang saat itu berada di Maumere. DJBC sebenarnya mempunyai pangkalan sarana operasi yang berada di Pantoloan, Sulawesi Tengah. Namun, lumpuhnya akses komunikasi menjadi kendala.
“Dan kemungkinan kantor Bea Cukai dilokasi tersebut ikut terdampak langsung bencana tersebut. Kuatnya ombak turut menghempaskan kapal patroli BC60002 yang saat itu sedang sandar di dermaga pangkalan sarana operasi pantoloan ke tengah laut,” tulis pihak DJBC.
Bantuan pertama melalui dana swadaya yang digalang oleh kapal BC9003 langsung diberangkatkan hari ini menuju lokasi bencana. Kapal singgah terlebih dahulu di Makassar untuk membawa bahan logistik.
Selanjutnya, kapal patroli BC30003 juga direncanakan berangkat ke Pantoloan untuk mengangkut logistik dalam jumlah lebih besar. Bantuan ini berasal dari Kantor Wilayah Sulawesi Bagian Selatan, Makassar.
“Bea Cukai mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling bahu membahu memberikan bantuan kepada korban bencana. Bantuan dapat langsung disalurkan melalui rekening DKM Baitut Taqwa KP DJBC No Rekening BRI 1256-01-000007-30-1,” imbuh pihak DJBC. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.