Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan. (foto: Kemenko Kemaritiman dan Investasi)
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah mengestimasi dampak Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) dalam peningkatan perdagangan dan investasi akan terasa dalam 5 tahun mendatang.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan mengatakan RCEP akan membuka kesempatan Indonesia memperluas pasar ekspor dan meningkatkan investasi. Jika dimanfaatkan secara optimal, menurutnya, RCEP juga akan memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di level global.
"Saya melihat dalam 5 tahun ke depan, kita akan menjadi negara yang lebih tangguh dalam menghadapi kompetisi bisnis dan investasi dari negara lain," katanya dalam sebuah webinar, Jumat (7/5/2021).
Luhut mengatakan penandatanganan RCEP menjadi salah satu upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional dari tekanan pandemi Covid-19. Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu penggagas RCEP dan berupaya menyelesaikan perjanjian tersebut sejak 2011.
Indonesia menjadi salah satu negara yang menandatangani pakta RCEP pada November 2020. Namun, semua negara perlu meratifikasi pakta RCEP sebelum melaksanakan perdagangan bebas di antara negara anggota dan memerlukan waktu setidaknya 2 tahun.
Nilai perdagangan negara-negara anggota RCEP diperkirakan mewakili 29% produk domestik bruto (PDB) global.
Selain RCEP, Luhut menyebut UU Cipta Kerja juga akan berperan penting dalam meningkatkan daya saing investasi Indonesia. Dia berharap beleid itu menjadi solusi penyederhanaan regulasi dan perizinan agar Indonesia makin menarik di mata investor.
"Ini sudah mulai terlihat. Sekarang sudah kami lakukan sinkronisasi perizinan di daerah dan pusat. Para investor juga sudah menyampaikan apresiasi," ujarnya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.