PERMENDAGRI 7/2021

Catat! Tarif Retribusi Sampah Bisa Ditentukan Berdasarkan Daya Listrik

Nora Galuh Candra Asmarani | Rabu, 17 Januari 2024 | 10:00 WIB
Catat! Tarif Retribusi Sampah Bisa Ditentukan Berdasarkan Daya Listrik

Warga mengecek meteran listrik di ruang sistem kelistrikan rumah susun kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Sabtu (9/12/2023). Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan tarif listrik golongan pelanggan non-subsidi kuartal IV/ Desember 2023 tidak naik guna menjaga stabilitas ekonomi masyarakat dan mengendalikan inflasi. ANTARA FOTO/ M Riezko Bima Elko Prasetyo/Ak/YU

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah daerah dapat menetapkan tarif retribusi sampah berdasarkan tingkat penyediaan daya listrik pelanggan PT PLN (persero).

Ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) 7/2021 tentang Tata Cara Perhitungan Tarif Retribusi dalam Penyelenggaraan Penanganan Sampah. Merujuk beleid itu, terdapat beragam unsur untuk menentukan tarif retribusi sampah, salah satunya daya listrik.

"Kelima kategori sumber sampah dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan tingkat penyediaan daya listriknya sebagai dasar penentuan kelas ekonomi dari tiap kelas sehubungan dengan keberadilan besaran retribusi yang akan ditetapkan," bunyi penjelasan besaran tarif retribusi per kelas dalam lampiran Permendagri 7/2021, dikutip pada Rabu (17/1/2024).

Baca Juga:
Januari-Maret 2025, Tarif Listrik Nonsubsidi Ditetapkan Tidak Naik

Secara ringkas, Permendagri 7/2021 mengatur formula penghitungan tarif retribusi sampah. Adapun data daya listrik pelanggan PLN menjadi referensi penentuan kategori sumber sampah. Hal ini dapat dilakukan apabila data kategori sumber sampah di daerah belum tersedia.

"Apabila data kategori sumber sampah di daerah belum tersedia, maka data kategori sumber sampah dapat menggunakan referensi golongan tarif PT PLN yang disediakan oleh PT PLN (Persero) untuk mempermudah proses pendataan jumlah unit sumber sampah," bunyi penjelasan perhitungan tarif retribusi dalam lampiran Permendagri 7/2021.

Berdasarkan data daya Listrik pelanggan PLN, sumber sampah dibedakan menjadi 5 kategori. Kelima kategori sumber sampah itu meliputi: rumah tangga, bisnis, fasilitas masyarakat milik swasta, industri, dan umum.

Baca Juga:
Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Kelima kategori sumber sampah tersebut kemudian dibagi lagi menjadi beberapa kelas berdasarkan tingkat penyediaan daya listriknya. Pengelompokkan ini dilakukan sebagai dasar penentuan taraf ekonomi dari tiap kelas sehubungan dengan keadilan penetapan tarif retribusi.

Misal, kelas kategori rumah tangga dibagi menjadi 4 kelas. Pertama, kelas miskin, yakni kelas rumah tangga kriteria sambungan daya listrik 450 VA. Kedua, kelas bawah, yakni kelas rumah tangga dengan kriteria sambungan daya listrik yang disediakan 900 VA sampai 2.200 VA

Ketiga, kelas menengah adalah kelas rumah tangga dengan kriteria sambungan daya listrik yang disediakan 3.500 VA sampai dengan 5.500 VA. Keempat, kelas atas adalah kelas rumah tangga dengan kriteria sambungan daya listrik yang disediakan 6.600 VA ke atas.

Baca Juga:
Diskon Listrik 50 Persen di Januari-Februari 2025, Begini Hitungannya

Perincian ketentuan pembagian kelas untuk setiap kategori tercantum dalam lampiran Permendagri 7/2021. Namun, penentuan kategori dan kelas tersebut bisa disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.

Sehubungan dengan ketentuan ini, terdapat sejumlah daerah yang berencana memungut retribusi sampah berdasarkan daya listrik. Misal, Pemerintah Kota Tasikmalaya di Jawa Barat berencana memungut retribusi sampah dengan tarif yang makin tinggi seiring dengan besarnya daya listrik yang digunakan warga. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 01 Januari 2025 | 10:05 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Januari-Maret 2025, Tarif Listrik Nonsubsidi Ditetapkan Tidak Naik

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Selasa, 24 Desember 2024 | 12:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Diskon Listrik 50 Persen di Januari-Februari 2025, Begini Hitungannya

Rabu, 18 Desember 2024 | 14:45 WIB PAKET STIMULUS EKONOMI

Diskon Listrik Sasar 81,4 Juta Pelanggan PLN

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP