KABUPATEN KENDAL

Bupati Ancam Copot Izin PJTKI Jika Kukuh Tidak Bayar Pajak

Redaksi DDTCNews | Selasa, 18 September 2018 | 14:15 WIB
Bupati Ancam Copot Izin PJTKI Jika Kukuh Tidak Bayar Pajak

Ilustrasi. (DDTCNews- Marketing.co.id)

KENDAL, DDTCNews – Bupati Kendal Mirna Annisa mengancam akan menghentikan izin perusahaan penyedia jasa tenaga kerja Indonesia jika tidak membayar pajak.

Maklum, Kabupaten Kendal menjadi penyumbang tenaga kerja Indonesia (TKI) terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Pati. Namun, selama ini, banyak perusahaan penyedia jasa TKI (PJTKI) yang tidak membayar kewajiban pajaknya ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal.

“Saya akan minta Satpol PP untuk melakukan penindakan bagi PJTKI yang tidak mau bayar pajak. Saya tidak mau tahu meskipun alasannya di Kendal hanya kantor cabang,” tegas Mirna, seperti dilansir dari Radar Pekalongan, Selasa (18/9/2018).

Baca Juga:
Dorong Wajib Pajak Bayar Tunggakan, Pemda Adakan Pemutihan PBB

Selama ini, sambungnya, banyak PJTKI yang tidak membayar pajak ke pemkab karena beralasan kantor pusatnya di luar Kendal. Dengan demikian, mereka berdalih pembayaran pajak akan mengikuti posisi kantor pusat.

Mirna tidak mau menerima alasan itu. Menurutnya, banyaknya TKI dari Kendal seharusnya berkorelasi positif dengan pendapatan asli daerah (PAD) dari aktivitas jasa pekerja migran. Dia berujar jangan sampai daerah lain keuntungan yang seharusnya dinikmati Kendal.

“Yang jadi TKI warga saya, orang Kendal, kok daerah lain yang dapat untung,” tegasnya, sambal meminta agar PJTKI kooperatif dalam menunaikan kewajiban pajak daerah. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : Kendal , TKI
KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 04 Juli 2024 | 09:00 WIB KABUPATEN KENDAL

Dorong Wajib Pajak Bayar Tunggakan, Pemda Adakan Pemutihan PBB

Senin, 24 Juni 2024 | 17:41 WIB KEPABEANAN

Bawa 4 Barang Ini ke Luar Negeri, Lapor Bea Cukai

Selasa, 04 Juni 2024 | 17:41 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ukuran Kemasan Barang Kiriman Pekerja Migran Dibatasi, Ini Tujuannya

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Wamenkeu: Bea Cukai Tidak Kejar Penerimaan dari Barang Kiriman

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN