Ilustrasi pengunjung sebuah jobfair.
JAKARTA, DDTCNews – Masih ada 6,82 juta orang di Indonesia yang menganggur pada Februari 2019. Jumlah tersebut setara dengan 5,01% dari total jumlah angkatan kerja sebanyak 136,18 juta orang.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru keadaan ketenagakerjaan pada Februari 2019. Hasilnya, jumlah angkatan kerja pada periode tersebut tercatat sebanyak 136,18 juta orang, naik 1,67% dibandingkan kondisi pada Februari 2018 sebanyak 133,94%.
Peningkatan jumlah angkatan kerja tersebut tidak diikuti signifikannya serapan dari lapangan kerja. Jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 129,36 juta orang atau naik 1,80% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 127,07 juta orang.
Alhasil, masih ada 6,82 juta orang angkatan kerja yang masih menganggur. Jumlah ini hanya turun tipis yakni 0,73% dibandingkan dengan posisi pada Februari 2018 sebanyak 6,87 juta orang. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) tercatat turun dari 5,13% menjadi 5,01%.
“TPT adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja,” demikian penjelasan BPS, seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (7/5/2019).
Jika ditinjau dari tempat tinggalnya, TPT di perkotaan terpantau lebih tinggi dibandingkan dengan TPT di perdesaan. TPT perkotaan pada Februari 2019 tercatat sebanyak 6,30%, turun tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 6,34%.
Sementara itu, TPT perdesaan pada Februari 2019 sebanyak 3,45% atau turun 0,27 persentase poin dibandingkan kondisi pada Februari 2018 sebanyak 3,72%.
Selanjutnya, jika dilihat dari tingkat pendidikannya, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih menduduki posisi tertinggi yakni 8,63%. Selanjutnya, TPT tertinggi kedua di tingkat Diploma I/II/III sebanyak 6,89%. TPT di tingkat SMA dan universitas masing-masing tercatat 6,78% dan 6,24%. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.