LAPORAN KEUANGAN

BPK Mulai Lakukan Audit Laporan Keuangan 2019

Redaksi DDTCNews | Senin, 06 Januari 2020 | 13:41 WIB
BPK Mulai Lakukan Audit Laporan Keuangan 2019

Ilustrasi gedung BPK. 

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memulai kegiatan audit laporan keuangan pemerintah tahun anggaran 2019. Kementerian/lembaga (K/L) yang berada di bawah kewenangan Anggota IV menjadi yang pertama untuk di audit.

Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota IV BPK Isma Yatun dalam acara entry meeting pemeriksaan laporan keuangan kementerian tahun anggaran 2019 di Auditorium BPK hari ini, Senin (6/1/2020). Kegiatan audit mulai dilakukan terhadap enam K/L.

"Pemeriksaan di mulai hari ini dan sekaligus terhadap 6 K/L. Pemeriksaan mulai hari ini sampai dengan 20 Mei 2020," katanya di Auditorium BPK.

Baca Juga:
BKPM Sebut Sektor Pertanian Perlu Diberikan Tax Holiday

Adapun K/L yang dilakukan audit adalah Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Isma Yatun menjelaskan pemeriksaan yang dilakukan lebih awal terhadap 6 kementerian tersebut untuk mengantisipasi jadwal liburan Idul Fitri tahun ini. Harapannya, hasil audit dapat optimal dilakukan oleh BPK.

Berkaca dari hasil audit tahun lalu, dia memberikan apresiasi atas Kementerian yang berada di bawah kewenangan anggota IV. Pasalnya, atas audit laporan keuangan 2018, dari 6 K/L, sebanyak 5 diantaranya mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Baca Juga:
Komisi XI Tetapkan 5 Anggota BPK 2024-2029, 3 di Antaranya Politisi

Adalah predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) diberikan kepada laporan keuangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Capaian opini WTP diharapkan dapat dipertahankan oleh kementerian yang mendapat predikat tersebut tahun lalu. Adapun hasil audit yang akan diberikan BPK akan melihat langkah setiap K/L dalam menindaklanjuti temuan BPK.

"Ini [opini BPK] tidak statis dan bisa naik turun. Oleh karena itu, untuk memperoleh WTP selalu dipertahankan dengan menindaklanjuti rekomendasi BPK,” Imbuhnya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 15 September 2024 | 16:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

BKPM Sebut Sektor Pertanian Perlu Diberikan Tax Holiday

Kamis, 05 September 2024 | 11:30 WIB BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Komisi XI Tetapkan 5 Anggota BPK 2024-2029, 3 di Antaranya Politisi

Selasa, 03 September 2024 | 11:13 WIB APBN 2023

DPR Setujui Pengesahan RUU P2 APBN 2023

Jumat, 02 Agustus 2024 | 14:30 WIB LAPORAN BPK

Lapkeu Kemenkeu Dapat Opini WTP, BPK Beri Rekomendasi Soal Pajak

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN