KEBIJAKAN PEMERINTAH

BKF Sebut Intervensi Harga Pangan Berhasil Tekan Inflasi

Muhamad Wildan | Selasa, 04 April 2023 | 09:35 WIB
BKF Sebut Intervensi Harga Pangan Berhasil Tekan Inflasi

Calon pembeli memilih daging ayam di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (3/4/2023). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2023 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 4,97 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,36. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Inflasi pada Maret 2023 tercatat hanya sebesar 4,97%. Angka tersebut melambat secara signifikan bila dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang mencapai 5,47%.

Menurut Badan Kebijakan Fiskal (BKF), perlambatan laju inflasi disebabkan oleh pengendalian harga pangan yang dilakukan oleh pemerintah menjelang Ramadan.

"Peran Badan Pangan Nasional (Bapanas) sangat krusial, terutama dalam memastikan kecukupan dan ketersediaan pasokan berbagai bahan pangan pokok," tulis BKF dalam keterangan resminya, Selasa (4/4/2023).

Baca Juga:
BKF: Ekonomi 2025 Tetap Bakal Tumbuh di Atas 5% Meski PPN Jadi 12%

Melalui upaya-upaya yang telah dilakukan, BKF menyebutkan, inflasi kelompok harga pangan bergejolak atau volatile food tercatat melambat dari 7,62% pada Februari 2023 menjadi 5,83%.

Pemerintah mengaku akan terus menjaga stabilitas harga pangan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri lewat berbagai intervensi seperti operasi pasar, pasar murah, penguatan stok, serta peningkatan kelancaran distribusi pasokan.

Bantuan sosial (bansos) beras juga digulirkan sejak akhir Maret guna mengendalikan tekanan harga pada pasar domestik serta meningkatkan akses masyarakat terhadap produk pangan.

Baca Juga:
Soal Daya Saing RI saat Tarif PPN Jadi 12 Persen, Ini Kata Kepala BKF

"Stabilitas harga pada masa hari besar keagamaan nasional menjadi kunci penting dalam menjaga ketahanan pangan dan daya beli masyarakat," ujar Kepala BKF Febrio Kacaribu.

Terkait dengan inflasi inti, BKF mencatat inflasi inti melambat dari 3,09% pada Februari 2023 menjadi 2,94% pada Maret 2023. Perlambatan terjadi berkat turunnya tekanan harga komoditas global.

Adapun inflasi kelompok harga diatur pemerintah atau administered price juga melambat dari 12,24% menjadi 11,56% pada Maret 2023 berkat penurunan tarif air PAM. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 23 Desember 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Layanan QRIS Kena PPN 12%, Pembeli Tak Kena Beban Pajak Tambahan

Minggu, 22 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

BKF: Ekonomi 2025 Tetap Bakal Tumbuh di Atas 5% Meski PPN Jadi 12%

Minggu, 22 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Soal Daya Saing RI saat Tarif PPN Jadi 12 Persen, Ini Kata Kepala BKF

Kamis, 19 Desember 2024 | 13:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?

Rabu, 25 Desember 2024 | 08:30 WIB KPP PRATAMA BADUNG SELATAN

Kantor Pajak Minta WP Tenang Kalau Didatangi Petugas, Ini Alasannya

Rabu, 25 Desember 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Tahap Pra-Implementasi Aplikasi Coretax, DJP Imbau WP Soal Ini