JAKARTA, DDTCNews - Laporan survei konsumen Bank Indonesia (BI) mengindikasikan persepsi konsumen atas perekonomian per Juni 2020 mulai membaik. BI mencatat indeks keyakinan konsumen (IKK) Juni 2020 lebih baik dari Mei 2020, meski tetap berada pada level pesimis di bawah 100.
BI mencatat IKK Juni 2020 berada pada level 83,8, lebih baik dari Mei 2020 yang 77,8. Meski meningkat, keyakinan itu masih lebih rendah ketimbang pada April 2020 saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kali pertama diterapkan, ketika IKK tercatat berada pada level 84,8.
"Membaiknya optimisme konsumen [pada Juni] terutama disebabkan oleh menguatnya ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi pada 6 bulan mendatang, seiring dengan prakiraan meredanya pandemi Covid-19 di Indonesia," tulis BI pada laporannya, Senin (6/7/2020).
Apabila diamati secara lebih terperinci, terdapat pola yang berbeda pada IKK kali ini. Komponen IKK yakni indeks ekspektasi konsumen (IEK) tercatat mengalami peningkatan drastis, sedangkan indeks kondisi ekonomi saat ini (IKE) terus melanjutkan tren penurunan sejak April 2020.
Untuk diketahui, IEK merupakan indeks yang mencerminkan persepsi konsumen atas perekonomian pada 6 bulan mendatang, sedangkan IKE adalah indeks yang mencerminkan persepsi konsumen atas keadaan ekonomi saat ini.
Apabila dilihat polanya, IEK dan IKE selaku komponen dari IKK cenderung beriringan dan tidak pernah berbanding terbalik antara satu dan yang lain. IEK tercatat meningkat dari 104,9 pada Mei menjadi 121,8, sedangkan IKE melanjutkan penurunan dari 50,7 pada Mei menjadi 45,8 bulan ini.
"Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau masih rendah dan kembali melemah, terutama disebabkan oleh penurunan optimisme konsumen terhadap pembelian barang tahan lama," tulis BI dalam laporan survei konsumennya.
BI mencatat optimisme konsumen dalam pembelian barang tahan lama turun dari 73,2 pada Mei menjadi 66 pada Juni. "Keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama menurun, terutama untuk jenis barang elektronik, furnitur, dan perabot rumah tangga," tulis BI.
Pesimisme konsumen paling dalam pada komponen ketersediaan lapangan kerja. Keyakinan konsumen pada ketersediaan lapangan kerja berada pada level sangat rendah di angka 24,5, lebih rendah dibanding Mei lalu yang berada pada level 28,2 dan jauh lebih rendah dari April 2020 yang 41,2.
"Sejalan dengan penurunan keyakinan terhadap penghasilan dan pemberian barang tahan lama, optimisme konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja saat ini pada Juni 2020 juga semakin menurun, sejalan dengan banyaknya tenaga kerja yang terkena PHK," tulis BI. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.