INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN

BI: Persepsi Konsumen Mulai Pulih, Tapi Masih Pesimis

Muhamad Wildan | Senin, 06 Juli 2020 | 14:40 WIB
BI: Persepsi Konsumen Mulai Pulih, Tapi Masih Pesimis

JAKARTA, DDTCNews - Laporan survei konsumen Bank Indonesia (BI) mengindikasikan persepsi konsumen atas perekonomian per Juni 2020 mulai membaik. BI mencatat indeks keyakinan konsumen (IKK) Juni 2020 lebih baik dari Mei 2020, meski tetap berada pada level pesimis di bawah 100.

BI mencatat IKK Juni 2020 berada pada level 83,8, lebih baik dari Mei 2020 yang 77,8. Meski meningkat, keyakinan itu masih lebih rendah ketimbang pada April 2020 saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kali pertama diterapkan, ketika IKK tercatat berada pada level 84,8.

"Membaiknya optimisme konsumen [pada Juni] terutama disebabkan oleh menguatnya ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi pada 6 bulan mendatang, seiring dengan prakiraan meredanya pandemi Covid-19 di Indonesia," tulis BI pada laporannya, Senin (6/7/2020).

Baca Juga:
‘Biaya Kepatuhan Pajak Tak Terhindarkan, Tapi Harus Dikendalikan’

Apabila diamati secara lebih terperinci, terdapat pola yang berbeda pada IKK kali ini. Komponen IKK yakni indeks ekspektasi konsumen (IEK) tercatat mengalami peningkatan drastis, sedangkan indeks kondisi ekonomi saat ini (IKE) terus melanjutkan tren penurunan sejak April 2020.

Untuk diketahui, IEK merupakan indeks yang mencerminkan persepsi konsumen atas perekonomian pada 6 bulan mendatang, sedangkan IKE adalah indeks yang mencerminkan persepsi konsumen atas keadaan ekonomi saat ini.

Apabila dilihat polanya, IEK dan IKE selaku komponen dari IKK cenderung beriringan dan tidak pernah berbanding terbalik antara satu dan yang lain. IEK tercatat meningkat dari 104,9 pada Mei menjadi 121,8, sedangkan IKE melanjutkan penurunan dari 50,7 pada Mei menjadi 45,8 bulan ini.

Baca Juga:
Hadapi Rezim 11/12 dalam Sistem PPN di Indonesia, Ikuti Webinar Ini

"Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau masih rendah dan kembali melemah, terutama disebabkan oleh penurunan optimisme konsumen terhadap pembelian barang tahan lama," tulis BI dalam laporan survei konsumennya.

BI mencatat optimisme konsumen dalam pembelian barang tahan lama turun dari 73,2 pada Mei menjadi 66 pada Juni. "Keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama menurun, terutama untuk jenis barang elektronik, furnitur, dan perabot rumah tangga," tulis BI.

Pesimisme konsumen paling dalam pada komponen ketersediaan lapangan kerja. Keyakinan konsumen pada ketersediaan lapangan kerja berada pada level sangat rendah di angka 24,5, lebih rendah dibanding Mei lalu yang berada pada level 28,2 dan jauh lebih rendah dari April 2020 yang 41,2.

"Sejalan dengan penurunan keyakinan terhadap penghasilan dan pemberian barang tahan lama, optimisme konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja saat ini pada Juni 2020 juga semakin menurun, sejalan dengan banyaknya tenaga kerja yang terkena PHK," tulis BI. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 13 Februari 2025 | 07:30 WIB DIRECTOR OF DDTC FISCAL RESEARCH & ADVISORY B. BAWONO KRISTIAJI:

‘Biaya Kepatuhan Pajak Tak Terhindarkan, Tapi Harus Dikendalikan’

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:38 WIB DDTC ACADEMY - TAX UPDATE WEBINAR

Hadapi Rezim 11/12 dalam Sistem PPN di Indonesia, Ikuti Webinar Ini

Selasa, 11 Februari 2025 | 13:00 WIB PMK 11/2025

Ada PMK Omnibus, Tarif PPN Mobil Bekas Tetap 1,1 Persen

BERITA PILIHAN
Kamis, 13 Februari 2025 | 08:03 WIB EXCLUSIVE SEMINAR – DDTC ACADEMY

Pahami Pajak Minimum Global dengan Lebih Sederhana, Ikuti Seminar Ini

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:30 WIB DIRECTOR OF DDTC FISCAL RESEARCH & ADVISORY B. BAWONO KRISTIAJI:

‘Biaya Kepatuhan Pajak Tak Terhindarkan, Tapi Harus Dikendalikan’

Rabu, 12 Februari 2025 | 19:30 WIB KELAS PPH PASAL 21 (7)

Dasar Pengenaan-Pemotongan PPh 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Rabu, 12 Februari 2025 | 19:21 WIB KABUPATEN BANYUMAS

Optimalkan Penerimaan, Pemda Adakan Pemutihan Pajak Bumi dan Bangunan

Rabu, 12 Februari 2025 | 17:37 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Tiga Jurus Bahlil Naikkan Lifting Minyak, Termasuk Aktifkan Sumur Tua

Rabu, 12 Februari 2025 | 17:17 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Beri Asistensi, DJBC Harap Perusahaan Bisa Pertahankan Status AEO

Rabu, 12 Februari 2025 | 17:01 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax Masih Terkendala, Batas Upload Faktur Pajak Tetap Tanggal 15

Rabu, 12 Februari 2025 | 17:00 WIB PMK 7/2025

Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah, Download di Sini

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:30 WIB KABUPATEN PROBOLINGGO

Sebar SPPT Lebih Cepat, Pemkab Imbau WP Segera Bayar Tagihan PBB