Pekerja menyelesaikan pembuatan tas kulit Gammara di Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/10/2020). Bank Indonesia (BI) mencatat adanya percepatan realisasi stimulus fiskal program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada September 2020, terutama pada program PEN klaster perlindungan sosial dan klaster dukungan usaha mikro, kecil dan menengah. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww)
JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) mencatat adanya percepatan realisasi stimulus fiskal program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada September 2020, terutama pada program PEN klaster perlindungan sosial dan klaster dukungan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Percepatan realisasi program PEN mendorong pemulihan ekonomi domestik dan ekspor. Perkembangan tersebut mengindikasikan adanya pemulihan permintaan domestik setelah sempat terkontraksi pada kuartal II/2020.
"Pemulihan tersebut didukung oleh belanja yang meningkat akibat stimulus UMKM. Hingga September, realisasi stimulus terakselerasi Rp318,48 trilliun atau 45,81% dari pagu anggaran," tulis BI dalam laporan Tinjauan Kebijakan Moneter Oktober 2020, seperti dikutip Kamis (15/10/2020).
Berdasarkan catatan BI, realisasi stimulus program PEN per Agustus 2020 masih sebesar Rp211,6 triliun. Dengan ini, terdapat peningkatan sebesar Rp106,88 triliun atau tumbuh sebesar 50,5% dalam waktu 1 bulan.
Secara lebih terperinci, realisasi program perlindungan sosial meningkat dari Rp112,9 triliun pada Agustus 2020 menjadi Rp157 triliun pada September 2020. Dengan ini, terdapat pertumbuhan realisasi program perlindungan sosial hingga 39%.
Lebih lanjut, realisasi program stimulus UMKM meningkat dari Rp52,1 triliun pada Agustus 2020 menjadi Rp84,9 triliun pada September 2020. Dengan ini, realisasi dukungan UMKM mengalami pertumbuhan 62,9% dalam waktu 1 bulan.
Persentase realisasi kedua kelompok program PEN tersebut terhadap anggaran program PEN secara keseluruhan juga tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok program lainnya.
Realisasi program perlindungan sosial tercatat mencapai 77% dari pagu sebesar Rp203,9 triliun, sedangkan realisasi dukungan UMKM tercatat sudah terealisasi 23,3% dari pagu sebesar Rp120,6 triliun.
Adapun realisasi anggaran kelompok program PEN lainnya seperti kesehatan, sektoral dan pemda, serta insentif usaha tercatat masih belum mampu mencapai 30% hingga September 2020.
Secara khusus, realisasi insentif usaha hingga September 2020 baru Rp28,1 triliun, 23,3% dari pagu insentif usaha Rp120,6 triliun. Meski demikian, pertumbuhan realisasi insentif usaha yang notabene adalah fasilitas pajak tersebut tercatat bertumbuh 48,6% dari Agustus ke September 2020. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.