PEMILU 2024

Bertemu Surya Paloh, Prabowo: Elit Harus Akur

Muhamad Wildan | Jumat, 22 Maret 2024 | 16:15 WIB
Bertemu Surya Paloh, Prabowo: Elit Harus Akur

Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat melakukan pertemuan tertutup di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (22/3/2024). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

JAKARTA, DDTCNews - Presiden terpilih Prabowo Subianto berkunjung ke Nasdem Tower dalam rangka menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Selepas pertemuan tersebut, Prabowo mengatakan Indonesia bisa menjadi negara yang kuat dan makmur hanya bila jajaran elitnya rukun dan mau bekerja sama.

"Bisakan elit kita, unsur pimpinan, bisa tidak bekerja sama? Dengan demikian, saya berkeyakinan bahwa faktor kerja sama di antara pimpinan itu sangat penting," ujar Prabowo, Jumat (22/3/2024).

Baca Juga:
PPN 12%, Airlangga: Kenaikan Penerimaan Pajak Bantu Asta Cita Presiden

Prabowo pun mengeklaim rakyat sesungguhnya ingin para elit rukun. Setelah selesainya kompetisi lewat pemilu, Prabowo mengatakan masyarakat ingin para elit bersatu kembali.

"Persaingan itu bagus, kompetisi itu kita butuhkan, rakyat perlu pilihan. Tetapi sesudah persaingan, saatnya kita kerja sama, saatnya kita bahu membahu untuk membangun bangsa kita. Demokrasi kita jaga, Bhinneka Tunggal Ika adalah suatu realitas harus kita bela, dan kita menatap ke depan dengan optimis," ujar Prabowo.

Ketika ditanya mengenai prospek Partai Nasdem masuk Koalisi Indonesia Maju, Prabowo pun mengatakan pihaknya terbuka untuk menerima Partai Nasdem masuk ke koalisi. "Saya selalu menawari, saya selalu mengajak, bener enggak? Ya," ujar Prabowo.

Baca Juga:
Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Dalam kesempatan tersebut, Surya mengucapkan selama kepada Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka karena sudah ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ketika ditanya mengenai potensi untuk bergabung ke Koalisi Indonesia Maju, Surya mengatakan pihaknya masih akan melihat perkembangan ke depan. "Kita lihat perkembangan ke depan, itu 50-50 possibility-nya masih," ujar Surya.

Untuk diketahui, Prabowo-Gibran memperoleh 96,21 juta suara dalam Pilpres 2024, mengalahkan perolehan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Prabowo-Gibran meraih suara terbanyak di 36 provinsi, sedangkan Anies-Muhaimin meraih suara terbanyak di 2 provinsi saja yakni Aceh dan Sumatera Barat. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 21 Desember 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN 12%, Airlangga: Kenaikan Penerimaan Pajak Bantu Asta Cita Presiden

Kamis, 19 Desember 2024 | 13:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Jumat, 13 Desember 2024 | 10:33 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPnBM Itu Pajak Tambahan, Bukan Bentuk Lain PPN atas Barang Mewah

Selasa, 10 Desember 2024 | 17:03 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Serahkan DIPA dan TKD 2025, Prabowo Jamin Tutup Kebocoran Anggaran

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra