PENERIMAAN NEGARA

Begini Tiga Pesan Sri Mulyani untuk Ditjen Bea dan Cukai

Redaksi DDTCNews | Kamis, 09 November 2017 | 13:47 WIB
Begini Tiga Pesan Sri Mulyani untuk Ditjen Bea dan Cukai

JAKARTA, DDTCNews – Pelayanan, penerimaan negara, dan perlindungan masyarakat adalah tiga tugas penting Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, 3 hal tersebut sulit dicapai bersamaan.

Namun, dia percaya DJBC mampu melaksanakan semua tugas itu dengan baik. Dalam acara Rapat Koordinasi Gabungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Sri Mulyani meminta pimpinan di DJBC untuk dapat membangun kultur organisasi yang baik, melayani sampai ke rakyat kecil.

"Anda akan mencapai budaya organisasi tertinggi apabila kita semua mampu melayani sampai ke masyarakat biasa dan masyarakat kecil. itu adalah pencapaian tertinggi," ungkapnya di auditorium Merauke kantor pusat DJBC, Rabu (08/10).

Baca Juga:
Sri Mulyani: Kebijakan Harga Gas Bumi Kerek Setoran Pajak Perusahaan

Dalam hal penerimaan negara, menuju akhir tahun, DJBC masih memiliki sedikit pekerjaan rumah (PR) dalam pemenuhan target penerimaan negara. Dengan momentum meningkatnya harga komoditas, Sri Mulyani meyakinkan para Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJBC seluruh Indonesia yang hadir, target tersebut memungkinkan untuk dicapai.

Sri Mulyani memaparkan mengenai tugas penting lainnya yaitu perlindungan masyarakat. DJBC merupakan benteng pertama dan terakhir dalam melawan barang-barang berbahaya, salah satunya adalah psikotropika.

"Bea Cukai adalah benteng kami rakyat Indonesia yang pertama dan terakhir untuk masalah narkoba dan psikotropika. Anda memiliki tugas yang sangat berat. Saya siap sedia Anda butuh dukungan apapun," tegas Sri Mulyani.

Bentuk perlindungan masyarakat lainnya yang tidak kalah penting adalah penanganan importir berisiko tinggi. Dfi satu sisi, ada pelaku usaha yang terbantu dan produksinya menjadi meningkat dengan program ini, namun di sisi lain ada pengusaha kecil yang terimbas karena mereka sulit melakukan impor dalam jumlah kecil. Oleh karena itu, Sri Mulyani meminta agar DJBC untuk bersikap proaktif lakukan pemetaan kebutuhan industri untuk memudahkan kegiatan impor.


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 26 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Kebijakan Harga Gas Bumi Kerek Setoran Pajak Perusahaan

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

Jumat, 24 Januari 2025 | 11:30 WIB HARI PABEAN INTERNASIONAL 2025

Perkuat Kelancaran dan Keamanan Trafik Barang, DJBC Serukan Kolaborasi

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China