SWISS

Bea Masuk Atas Impor Produk Industri Dihapus Mulai Januari 2024

Syadesa Anida Herdona | Rabu, 09 Februari 2022 | 16:30 WIB
Bea Masuk Atas Impor Produk Industri Dihapus Mulai Januari 2024

ILUSTRASI. Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (7/2/2022).  ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

BERN, DDTCNews – Dewan Federal Swiss menghapus kebijakan pengenaan bea masuk pada impor produk industri. Kebijakan ini akan mulai diimplementasikan 1 Januari 2024 mendatang.

Penghapusan pengenaan bea masuk atas impor produk industri bertujuan untuk memperkuat posisi Swiss sebagai kawasan bisnis. Selain itu, kebijakan ini juga ditujukan untuk mendukung pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

“Tarif bea masuk yang saat ini sangat kompleks akan segera disimplifikasi dengan memerhatikan produk-produk industrial,” ujar juru bicara kabinet dalam pernyataannya dalam Tax Notes International , dikutip Rabu (9/2/2022).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Penghapusan bea masuk pada produk industrial akan memfasilitasi impor produk tersebut. Tak hanya itu, melalui kebijakan ini importir juga akan mendapat harga yang lebih murah dari sebelumnya.

Dari segi bisnis, kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat daya saing ekonomi Swiss di bidang ekspor dan impor. Terakhir, masyarakat sebagai konsumen menjadi pihak utama yang dapat merasakan keuntungan dari kebijakan ini.

Bagaimana tidak, implikasi dari kebijakan ini adalah turunnya harga impor barang kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga:
Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Rencana kebijakan ini sebenarnya telah disahkan pada rapat parlemen 2021. Akan tetapi, pemerintah mendapat kewenangan untuk menunda implementasi kebijakan tersebut.

Hal ini dilakukan untuk memberikan waktu bagi pelaku bisnis untuk beradaptasi. Selain itu, dalam kurun waktu tersebut pemerintah juga dapat mempersiapkan berbagai ketentuan teknis yang diperlukan. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Senin, 21 Oktober 2024 | 20:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN