PELAPORAN SPT BADAN

Baru 322 Ribu WP Badan Lapor SPT

Redaksi DDTCNews | Rabu, 26 April 2017 | 15:14 WIB
Baru 322 Ribu WP Badan Lapor SPT

JAKARTA, DDTCNews - Hanya tinggal beberapa hari lagi dari deadline 30 April, sampai 25 April ini baru sekitar 322 ribu perusahaan (badan) yang telah melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) ke Ditjen Pajak.

Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan Pajak Ditjen Pajak Yon Arsal mengatakan penyetoran SPT Badan per tanggal 25 April 2017 meningkat 21,83% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Tahun lalu, per 24 April 2016 hanya mengumpulkan sekitar 265 ribu SPT Badan.

"SPT Badan per tanggal 24 April 2016 terkumpul sekitar 265 ribu SPT Badan. Secara keseluruhan, tahun 2016 berhasil terkumpul 699,7 ribu SPT Badan," ujarnya kepada DDTCNews, Selasa (25/4).

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Sementara, menurutnya hingga 25 April 2017 sudah sekitar 322 ribu SPT Badan yang sudah terkumpul. Jika dibandingkan keseluruhan penyetoran SPT Badan pada tahun lalu, terkumpulnya SPT Badan saat ini belum sampai setengahnya atau hanya berkisar 46,02% saja.

Sedangkan, batas penyetoran SPT Badan hanya tersisa 3 hari ke depan, karena pada tanggal 29-30 April, merupakan hari Sabtu dan Minggu yang mana merupakan hari libur operasional Ditjen Pajak. Ditjen Pajak mengharapkan seluruh wajib pajak badan untuk segera menyetorkan SPT-nya sebelum mendekati hari terakhir.

Selain itu, Ditjen Pajak juga menyiapkan sanksi administratif berupa denda kepada wajib pajak badan yang tidak menyetorkan SPT hingga batas akhir penyetoran. Sanksi tersebut dikenakan sekitar Rp1 juta kepada wajib pajak badan yang lalai.

Adapun, Ditjen Pajak berhasil mengumpulkan 9,3 juta wajib pajak orang pribadi hingga batas waktu penyetorannya berakhir. Angka tersebut naik 2,19% dari pelaporan di tahun 2016 yang hanya sebesar 9,1 juta SPT. Sedangkan, sekitar 926 ribu SPT yang berasal dari wajib pajak perorangan non karyawan, atau naik 31,34% dibanding tahun lalu. (Gfa/AMu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Selasa, 08 Oktober 2024 | 11:30 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Program Business Development Services (BDS) dari DJP?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN