KEBIJAKAN KEPABEANAN

Barang Impor Berstatus BTD Masih Bisa Dikeluarkan, Begini Mekanismenya

Redaksi DDTCNews | Kamis, 16 Maret 2023 | 15:30 WIB
Barang Impor Berstatus BTD Masih Bisa Dikeluarkan, Begini Mekanismenya

Kapal melakukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (13/2/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.

JAKARTA, DDTCNews - Barang impor yang tidak kunjung diurus oleh importir setelah 30 hari mengendap di tempat penimbunan sementara (TPS), bisa berubah statusnya menjadi barang yang tidak dikuasai (BTD).

Ternyata, barang yang statusnya tidak dikuasai ini masih bisa dikeluarkan dari tempat penimbunan. Namun, tentu saja ada beberapa syarat dan ketentuan yang perlu dipenuhi oleh importir.

"Tenang saja, Anda masih bisa melakukan pengajuan permohonan pengeluaran barang dari daftar BTD," tulis Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) di laman resminya, dikutip pada Kamis (16/3/2023).

Baca Juga:
Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Syarat yang harus dipenuhi ada 2. Pertama, pengurusan dilakukan sebelum 60 hari setelah barang dipindahkan ke tempat penimbunan pabean (TPP) atau sejenisnya. Kedua, apabila sudah muncul surat keputusan (SKEP) lelang, maksimal penyelesaian pengeluaran barang adalah 2 hari sebelum lelang berlangsung.

Perlu dicatat, untuk mengajukan permohonan pengaluran barang dari daftar BTD, importir perlu menyelesaikan terlebih dulu kewajiban kepabeanan atas barang tersebut. Selanjutnya, pengajuan permohonan pengeluaran barang dari daftar BTD (Pembatalan BCF 1.5) bisa diajukan ke pejabat pengelola TPP.

Lantas bagaimana jika barang berstatus BTD tidak kunjung diurus dalam jangka waktu tertentu?

Baca Juga:
Simak! Ini Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit 1 Bulan Terakhir

Apabila barang tersebut bukan barang lartas, barang berstatus BTD akan dilelang. Jika barang tersebut tergolong barang lartas, barang akan menjadi barang milik negara.

Sementara itu, apabila barang berstatus BTD sudah rusak berat dan tidak memiliki nilai ekonomis maka barang akan dimusnahkan. Pemusnahan juga akan berlaku atas barang berupa dokumen. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:45 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Simak! Ini Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit 1 Bulan Terakhir

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Rabu, 29 Januari 2025 | 12:30 WIB KAMUS BEA CUKAI

Apa Itu Auditee dalam Audit Kepabeanan dan Cukai?

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 09:10 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Airlangga Minta Ada Perlakuan Khusus Bagi PKP Consumer Goods

Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Senin, 03 Februari 2025 | 15:30 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Buku Panduan Pembuatan Bukti Potong PPh Via Coretax

Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Senin, 03 Februari 2025 | 15:09 WIB AGENDA PAJAK

Hadapi 2025, DDTC Gelar Seminar Eksklusif di Cikarang

Senin, 03 Februari 2025 | 14:09 WIB CORETAX SYSTEM

Perlu Waktu, Coretax Belum Nyambung ke Seluruh Bank dan Kementerian