FILIPINA

Bakal Pungut PPN PMSE, Marcos Sebut Potensi Penerimaan Rp3,14 Triliun

Dian Kurniati | Selasa, 26 Juli 2022 | 13:30 WIB
Bakal Pungut PPN PMSE, Marcos Sebut Potensi Penerimaan Rp3,14 Triliun

Ilustrasi.

MANILA, DDTCNews - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr kembali menegaskan rencananya mengenakan pajak pertambahan nilai (PPN) dari perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE).

Marcos mengatakan pengenaan PPN PMSE diperlukan untuk memberikan rasa keadilan di antara pelaku usaha. Selain itu, kebijakan ini juga bakal menambah penerimaan negara.

"Dampak pendapatan awalnya akan sekitar P11,7 miliar [setara Rp3,14 triliun] pada 2023 saja," katanya dalam pidato kenegaraannya yang pertama di parlemen, dikutip pada Selasa (26/7/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Marcos mengatakan pemerintah harus meningkatkan pendapatan untuk memulihkan APBN dari pandemi Covid-19. Di sisi lain, tambahan pendapatan juga dibutuhkan karena dia menjanjikan kenaikan belanja infrastruktur sebesar 8% setiap tahun.

Rencana pengenaan PPN PMSE telah dirancang sejak era pemerintahan Duterte. Melalui kebijakan ini, pemerintah berharap dapat memberikan perlakuan yang setara antara pelaku perdagangan secara konvensional dan digital.

Pada September 2021, DPR telah meloloskan UU yang akan menjadi payung hukum pengenaan PPN 12% atas transaksi digital. Sayangnya, pembahasan UU itu di senat masih tersendat sehingga belum bisa disahkan oleh kongres.

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Marcos menjelaskan pemerintahannya juga berkomitmen melanjutkan agenda reformasi pajak yang telah berjalan. Sejumlah RUU ditargetkan segera disahkan, yakni RUU Pemulihan Perusahaan dan Insentif Pajak untuk Badan Usaha dan RUU Pelayanan Publik.

Selain itu, pemerintah juga berupaya melakukan digitalisasi sistem perpajakan Filipina, baik dari sisi pajak maupun kepabeanan dan cukai.

"Reformasi administrasi perpajakan akan dilakukan untuk meningkatkan penerimaan," ujarnya dilansir manilatimes.net. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN