BERITA PAJAK HARI INI

Awal Tahun, Penerimaan Pajak Diprediksi Tumbuh 12%

Kurniawan Agung Wicaksono | Jumat, 08 Februari 2019 | 08:02 WIB
Awal Tahun, Penerimaan Pajak Diprediksi Tumbuh 12%

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Penerimaan pajak pada Januari 2019 diestimasi tumbuh sekitar 11%-12%, tidak jauh berbeda dari tahun lalu. Hal ini menjadi bahasan beberapa media nasional pada hari ini, Jumat (8/2/2019).

Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Ditjen Pajak (DJP) Yon Arsal mengatakan pertumbuhan penerimaan pajak pada awal tahun memang memiliki kecenderungan flat atau relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Upaya-upaya extra effort seperti penegakan hukum belum optimal.

“Iya kurang lebih sama dengan tahun lalu. Itu masih perkiraan awal karena angkanya juga belum final,” katanya.

Baca Juga:
Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Sekadar informasi, realisasi penerimaan pajak pada akhir Januari 2018 sekitar Rp78,9 triliun. Angka ini mencatatkan pertumbuhan 11,17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi itu juga baru mencapai 5,54% dari target APBN 2018 senilai Rp1.424 triliun.

Selain itu, beberapa media nasional juga masih menyoroti topik perjanjian perjanjian Bantuan Hukum Timbal Balik dalam Masalah Pidana (Mutual Legal Assistance/MLA) Indonesia—Swiss. Terkait dengan hal ini, DJP mengaku belum memiliki hitungan potensi aset wajib pajak Indonesia, hasil tindak pidana perpajakan, yang dilarikan ke Swiss.

Beberapa media nasional juga menyuguhkan informasi terkait usulan Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk memajaki robot di masa mendatang. Menurutnya, hal ini harus mulai dipikirkan oleh pemerintah sebagai konsekuensi kemajuan teknologi.

Baca Juga:
Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah

Berikut ulasan berita selengkapnya.

  • Sektor Manufaktur Cukup Baik

Yon Arsal mengatakan realisasi penerimaan pajak pada Januari 2019 masih cukup baik di beberapa pos. Salah satu pos yang masih moncer adalah setoran pajak penghasilan (PPh) orang pribadi karyawan atau PPh pasal 21. Hal ini dinilai menjadi sinyal perbaikan di sektor usaha industri manufaktur.

  • Soal MLA, DJP Belum Ada Hitungan Pasti

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Hestu Yoga Saksama mengatakan angka potensi yang bisa masuk ke penerimaan pajak karena optimalisasi MLA masih belum ada. Selain itu, pertukaran data keuangan warga Indonesia di Swiss juga baru dimulai pada September 2019 mendatang.

Baca Juga:
Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran
  • Pakde Karwo Usul Pajak atas Robot

Gubernur Jawa Timur Soekarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo ini menilai efisiensi pekerjaan dengan memanfaatkan robot menjadi sebuah keniscayaan. Dengan demikian, pajak atas robot bisa dipertimbangkan pemerintah. Uang dari pajak bisa digunakan untuk masyarakat dalam mengembangkan usaha.

"Berarti yang padat karya menjadi kalah. Maka tadi saya mengusulkan robot ya kena pajak, kena PPh. Ya pajak, kemudian pajaknya diberikan bantu mereka yang kalah di dalam efiesiensi itu,” lanjutnya.

  • Rasio Utang Pemerintah Dinilai Masih Aman

Rasio utang pemerintah sebesar 29% dari produk domestik bruto (PDB) dinilai masih aman. Kenaikan rasio utang dari 23% pada 2012 menjadi 29% pada 2018 diklaim sebagai efek dari berakhirnya ledakan komoditas yang mulai menekan laju perekonomian. Kondisi ini memberikan dampak berupa shortfall pajak yang selalu terjadi.

  • Ada Potensi Peningkatan Cadangan Devisa

Cadangan devisa pada akhir Januari 2019 tercatat senilai US$120,1 miliar. Angka ini tercatat mengalami penurunan jika dibandingkan dengan posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2018 senilai Rp120,7 miliar. Kendati demikian, beberapa ekonom berpendapat ada potensi kenaikan cadangan devisa pada bulan-bulan mendatang. Adanya peningkatan capital inflow dan penguatan nilai tukar rupiah menjadi faktor pendukung. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah

Senin, 21 Oktober 2024 | 18:33 WIB PENDAPATAN NEGARA

Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:30 WIB PERPRES 132/2024

Tak Hanya Sawit, Cakupan BPDP Kini Termasuk Komoditas Kakao dan Kelapa

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kabinetnya Gemuk, Prabowo Minta Menteri Pangkas Kegiatan Seremonial

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:00 WIB UJIAN SERTIFIKASI KONSULTAN PAJAK

Awas! Ada Sanksi Blacklist bagi Peserta USKP yang Tidak Datang Ujian

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:30 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Daftar Lengkap Menteri Keuangan dari Masa ke Masa, Apa Saja Jasanya?

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:00 WIB KABUPATEN MALUKU TENGAH

Pajak Hiburan 45%, Ini Daftar Tarif Pajak Terbaru di Maluku Tengah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:53 WIB PROFESI KONSULTAN PAJAK

USKP Kembali Digelar Desember 2024! Khusus A Mengulang dan B-C Baru

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kabinet Gemuk Prabowo, RKAKL dan DIPA 2024-2025 Direstrukturisasasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:32 WIB SERTIFIKASI PROFESIONAL PAJAK

Profesional DDTC Bersertifikasi ADIT Transfer Pricing Bertambah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:30 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax DJP: Lapor SPT WP Badan Harus Pakai Akun Orang Pribadi