Ilustrasi.
MANILA, DDTCNews - Otoritas pajak Filipina, Bureau of Internal Revenue (BIR) mengingatkan influencer untuk memenuhi kewajiban pelaporan dan pembayaran pajak seiring dengan diterbitkannya beleid Revenue Memorandum Circular 97-2021.
Dalam aturan yang diterbitkan pada 16 Agustus 2021 ini, disebutkan agar influencer segera mendaftarkan diri ke BIR. Apabila tidak melapor maka BIR akan mengejar influencer tersebut dan menuntutnya supaya membayar pajak penghasilannya.
“Mereka harus mendaftar karena dianggap berbisnis. Untuk itu, mereka harus segera mendaftar untuk menghindari hukuman,” ujar Deputi Komisioner BIR Marissa Cabreros seperti dilansir Manila Times, Selasa (31/08/2021).
Saat ini, jasa influencer tengah berkembang pesat di Filipina. Namun, banyak influencer di Filipina yang belum melapor dan membayarkan pajak penghasilan. Otoritas pajak lantas menerbitkan aturan tersebut sebagai imbauan kepada influencer.
Apalagi, tak sedikit perusahaan saat ini yang membutuhkan jasa influencer dalam memasarkan produk agar dapat dikenal dan laris di pasaran. Tidak mengherankan, influencer meraup banyak keuntungan dari jasanya.
Perolehan penghasilan baik yang diperoleh dari media sosial, vlogger, blogger, atau influencer, baik berupa barang maupun uang tunai, harus dikenakan pajak sesuai ketentuan pajak yang berlaku di Filipina.
Sekalipun demikian, BIR menyatakan influencer yang berpenghasilan rendah tidak perlu takut untuk mendaftar. Bagi yang berpenghasilan kurang dari 250.000 peso per tahun atau setara dengan Rp71,85 juta akan dibebaskan pengenaan pajak penghasilan.
Mereka hanya perlu mendaftar untuk memenuhi kewajiban dan terhindar dari hukuman. Influencer yang memperoleh penghasilan dari perusahaan asing seperti Youtube, Facebook, Instagram dan lainnya juga tidak perlu khawatir dikenakan pajak penghasilan ganda.
Menurut BIR, mereka hanya cukup menunjukan sertifikat domisili pajak untuk menghindari pengenaan pajak berganda karena Filipina telah melakukan perjanjian penghindaran pajak berganda dengan yurisdiksi asing tersebut.
Upaya pemerintah mengenakan pajak influencer tersebut sehubungan dengan kondisi pandemi Covid-19. Dengan pemajakan tersebut, pemerintah berharap pemasukan pajak mencapai 2,8 triliun peso, atau naik 7% dari 2020 yang hanya 195 triliun peso. (rizki/rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.