PEREKONOMIAN INDONESIA

Airlangga Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif pada Kuartal I/2021

Dian Kurniati | Jumat, 05 Februari 2021 | 16:08 WIB
Airlangga Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif pada Kuartal I/2021

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2021 akan tumbuh positif pada kisaran 1,6% hingga 2,1%.

Airlangga mengatakan kuartal I/2021 akan membalik posisi Indonesia setelah mengalami kontraksi dalam tiga kuartal berturut-turut akibat pandemi Covid-19. Menurutnya, tren perbaikan kinerja ekonomi yang terjadi pada kuartal IV/2020 akan berlanjut pada kuartal I/2021.

"Pada 2021, target pertumbuhan ekonomi 4,5%-5,5%, dan kami berharap masih ada pertumbuhan positif di kuartal I rangenya 1,6%-2,1%," katanya melalui konferensi video, Jumat (5/2/2021).

Baca Juga:
Pemerintah Klaim PPN Tak Bakal Tekan Daya Saing Indonesia

Airlangga mengatakan pemerintah tetap menggunakan instrumen APBN untuk memulihkan perekonomian nasional. Pekerjaan rumah (PR) pertamanya adalah memperbaiki daya beli masyarakat agar konsumsi rumah tangga meningkat.

Konsumsi rumah tangga menjadi perhatian karena kontribusinya yang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada kuartal I/2021, dia menargetkan konsumsi rumah tangga akan tumbuh berkisar 1,3% hingga 1,8%.

Sementara itu, konsumsi pemerintah juga akan terus digenjot pada kuartal I/2021. Biasanya, pertumbuhan konsumsi pemerintah pada awal tahun hanya 3% hingga 4%. Namun, Airlangga berharap konsumsi pada kuartal I/2021 bisa tumbuh antara 4% hingga 5%.

Baca Juga:
Kepastian PPN 12% dan PPh Final UMKM, Pemerintah Umumkan Senin Besok

Selain itu, Airlangga juga berharap komponen pengeluaran lain yang menjadi pendorong pertumbuhan ikut membaik tahun ini, yakni investasi serta ekspor dan impor. "Tentu ekspor dan impor yang kurang berimbang tahun lalu menjadi PR pemerintah," ujarnya.

BPS mencatat pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 mengalami kontraksi 2,07% akibat pandemi Covid-19 atau terburuk sejak krisis moneter pada 1998. Kondisi itu juga terjadi pada hampir semua negara di dunia, kecuali China dan Vietnam. Simak ‘Pertama Sejak Krismon, Pertumbuhan Ekonomi 2020 Minus 2,07%’. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 14 Desember 2024 | 10:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Klaim PPN Tak Bakal Tekan Daya Saing Indonesia

Jumat, 13 Desember 2024 | 19:05 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kepastian PPN 12% dan PPh Final UMKM, Pemerintah Umumkan Senin Besok

Selasa, 10 Desember 2024 | 12:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Airlangga: WP Badan yang Tak Tercakup GLoBE Tetap Nikmati Tax Holiday

Sabtu, 09 November 2024 | 16:35 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Ekonomi Tumbuh 4,95%, Sri Mulyani Ungkap Faktor Pendorongnya

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan