MALAYSIA

Adobe Limpahkan Beban Pajak ke Pelanggan

Nora Galuh Candra Asmarani | Senin, 16 Desember 2019 | 17:15 WIB
Adobe Limpahkan Beban Pajak ke Pelanggan

Ilustrasi.

KUALA LUMPUR, DDTCNews – Adobe Creative Cloud akan mengenakan pungutan senilai 6% pada layanan digitalnya untuk pengguna di Malaysia. Pungutan tersebut dikenakan untuk menyesuaikan hasil amendemen sales & service tax (SST) yang membuat layanan digital harus dikenakan pajak.

Pungutan tersebut akan berlaku mulai 1 Januari 2020. Melalui pemberitahuan resminya, Adobe menyatakan pungutan hanya akan dikenakan untuk pungutan setelah 1 Januari 2020. Hal ini berarti pungutan tersebut tidak mempengaruhi harga dasar langganan saat ini.

“Adobe akan mengenakan SST pada layanan digital mulai 1 Januari 2020. Pajak layanan tersebut dikenakan pada transaksi yang dilakukan oleh perusahaan penyedia layanan digital, termasuk Adobe,” demikian kutipan pemberitahuan dari Adobe, Senin (16/12/2019).

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Hal ini berarti amendemen SST membuat layanan digital tercakup dalam objek yang dikenai pajak. Lebih lanjut, Adobe menjelaskan untuk pelanggan prabayar tahunan, SST mulai berlaku pada pembaruan langganan berikutnya.

Saat ini, tarif langganan Adobe Creative Cloud untuk semua aplikasi bagi pengguna pribadi dikenai biaya senilai RM236 (setara dengan Rp792.786) per bulan. Namun, apabila pengguna membayar di muka secara penuh untuk satu tahun dikenai biaya senilai RM2.664.

Sementara itu, untuk langganan pascabayar, biaya yang dipatok senilai RM353 per bulan. Dengan demikian, adanya pungutan pajak sebesar 6% akan membuat paket bulanan pascabayar menjadi RM250,16 (setara dengan Rp839.815) per bulan atau naik sebesar RM14,16 (setara Rp47.029) per bulan.

Baca Juga:
Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Adapun pajak layanan senilai 6% untuk layanan digital telah dikonfirmasi akan diterapkan saat pengumuman Anggaran 2020. Pajak tersebut akan mencakup seluruh layanan digital mulai 1 Januari 2020.

Tidak hanya Adobe, pajak ini juga akan menyasar perusahaan digital lain, termasuk Google dan Facebook. Hal ini membuat beberapa perusahaan layanan digital mengambil langkah serupa dengan yang dilakukan Adobe.

Google pada minggu lalu mengumumkan akan meneruskan beban pajaknya pada pengguna Google G Suite. Melalui surat elektonik, pungutan pajak layanan yang dikenakan sebesar 6% yang dibebankan pada setiap pembelian akan terlihat pada menu billing and payments serta faktur.

Selain G Suite, layanan digital berbayar lainnya seperti pembelian video, musik, dan aplikasi juga akan dikenakan pungutan serupa mulai tahun depan. Selain itu, Google Drive, YouTube Premium dan YouTube Music juga sangat mungkin dikenakan pungutan yang sama. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:01 WIB KURS PAJAK 16 OKTOBER 2024 - 22 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN