PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia -1% Tahun Ini

Muhamad Wildan | Senin, 22 Juni 2020 | 13:32 WIB
ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia -1% Tahun Ini

Pekerja menyelesaikan pembangunan terowongan (underpass) Senen di Jakarta, Jumat (19/6/2020). Pemerintah mulai membuka sembilan sektor ekonomi yang mempunyai kontribusi besar pada ekonomi dan menyerap tenaga kerja guna memulihkan kondisi ekonomi nasional yang terdampak COVID-19 yaitu sektor konstruksi, pertambangan, perminyakan, industri, perkebunan, pertanian dan peternakan, perikanan, logistik serta transportasi barang. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

JAKARTA, DDTCNews—Asian Development Bank (ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bakal terkontraksi -1%, sekaligus merevisi proyeksi sebelumnya yang tumbuh 2,5%.

Proyeksi tersebut disampaikan oleh ADB pada laporan berjudul Asian Development Outlook Supplement yang dipublikasikan Juni ini. Adapun proyeksi tersebut diambil dengan melihat sejumlah faktor di antaranya realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I/2020.

"Pada kuartal I/2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di bawah 3% merupakan pertumbuhan yang paling rendah terhitung sejak 2001," tulis ADB dalam laporannya, dikutip Senin (22/6/2020).

Baca Juga:
Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Konsumsi domestik tercatat tumbuh lambat di angka 2,8%. Lalu, investasi hanya mampu tumbuh 1,7% akibat rendahnya pertumbuhan investasi pada bangunan dan terkontraksinya investasi pada mesin dan peralatan.

Dengan pertumbuhan konsumsi yang sangat rendah pada kuartal I/2020 dan terbatasnya prospek pemulihan investasi dan ekspor jangka pendek, ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini mengalami kontraksi.

Meski begitu, laporan ADB juga memproyeksikan bahwa ekonomi Indonesia bakal tumbuh 5,3% tahun depan seiring dengan kenaikan pengeluaran dan geliat ekonomi global yang berangsur pulih.

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Lebih lanjut, reformasi investasi yang dilakukan Indonesia tahun ini juga berpotensi menjadi pendorong pertumbuhan pada semester II/2021. Perlu dicatat, ADB telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 dari 5% menjadi 5,3%.

Dari sisi regional, pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Tenggara secara keseluruhan diproyeksikan terkontraksi hingga -2,7% (yoy). Meski begitu, pertumbuhan ekonomi 2021 diproyeksikan dapat tumbuh sebesar 5,2%.

Proyeksi tersebut juga lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara pada 2019 yang hanya mencapai 4,4%. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?