FILIPINA

Ada Tawaran Insentif Pajak, Investasi Asing Tetap Turun 73%

Dian Kurniati | Selasa, 14 Juli 2020 | 12:18 WIB
Ada Tawaran Insentif Pajak, Investasi Asing Tetap Turun 73%

Ilustrasi. 

MANILA, DDTCNews – Komitmen investasi asing yang disetujui oleh Badan Investasi (Board of Investments/BoI) Filipina sepanjang semester I/2020 mengalami penurunan hingga 73% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Ketua BoI Ramon Lopez mengatakan banyak investor asing yang menunda rencana ekspansi bisnis mereka di tengah pandemi virus Corona. Padahal, pemerintah Filipina telah menyiapkan sejumlah insentif pajak untuk para investor tersebut.

"Masih ada kekuatan untuk kita bangkit kembali meskipun di tengah pandemi dan ini menunjukkan ketahanan negara kita untuk memulai transisi setelah lockdown yang berkepanjangan," katanya, Senin (13/7/2020).

Baca Juga:
Hilirisasi Kelapa Perlu Dukungan Insentif Fiskal, Apa Saja?

Data dari Departemen Perdagangan dan Industri (Department of Trade and Industry/DTI) menunjukkan komitmen investasi asing yang disetujui BoI sepanjang semester I/2020 hanya P18,6 miliar atau turun 73% dibandingkan periode yang sama pada 2019 senilai P68,9 miliar.

Berdasarkan negara asalnya, komitmen investasi dari Prancis menjadi yang terbesar disetujui oleh BoI pada semester I/2020 yang mencapai P1,5 miliar. Kemudian, diikuti investasi asal Belanda (P1,06 miliar), Jepang (P790 juta), Malaysia (P601 juta), dan India (P329 juta).

Di sisi lain, komitmen investasi dari pengusaha domestik yang disetujui BOI pada enam bulan pertama 2020 justru melonjak 166% menjadi P626,7 miliar.

Baca Juga:
Hingga 2028 ESDM Siap Tawarkan 60 Blok Migas untuk Investasi

Jika komitmen asing dan domestik digabungkan, total investasi yang disetujui BoI pada semester I/2020 mencapai P645,3 miliar, 112% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan sektor usahanya, posisi tertinggi ditempati sektor konstruksi dan infrastruktur senilai P530,8 miliar, diikuti transportasi (P86,7 miliar) dan real estate (P9 miliar).

BoI menawarkan insentif berupa potongan pajak maupun nonpajak untuk menarik para investor, terutama pada masa pandemi virus Corona. Pemerintah juga berencana memberikan potongan pajak penghasilan (PPh) sebesar 5%, yang tertuang dalam RUU Reformasi Perusahaan dan Insentif Pajak untuk Badan Usaha.

Pemberian insentif itu diharapkan mampu menarik kembali investasi asing yang hilang selama pandemi. Pada akhirnya, pemerintah juga menginginkan ada pembukaan lapangan kerja baru untuk masyarakat Filipina.

Baca Juga:
Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Menurut data DTI, BoI telah menyetujui pembangunan 96 proyek hingga Juni, yang setelah operasional akan membuka 27.082 lapangan pekerjaan baru di Filipina. Pemerintah menargetkan pembukaan lapangan kerja baru bisa naik 57,3% setiap tahun.

Selain itu, Lopez berharap kehadiran para investor tersebut mampu mendongkrak PDB Filipina pada kuartal III/2020, setelah melemah pada kuartal I dan II akibat lockdown.

"Penting untuk menyoroti sifat strategis dari proyek dan kontribusi penting mereka dalam membangun Filipina yang lebih modern," ujarnya, seperti dilansir Philstar. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Hilirisasi Kelapa Perlu Dukungan Insentif Fiskal, Apa Saja?

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Hingga 2028 ESDM Siap Tawarkan 60 Blok Migas untuk Investasi

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 12:00 WIB LITERATUR PAJAK

4 Kunci Strategis Cegah Sengketa Pajak, Selengkapnya Baca Buku Ini

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Piloting Modul Impor-Ekspor Barang Bawaan Penumpang Tahap III Dimulai

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dasar DJP dalam Menetapkan Status Suspend terhadap Sertel Wajib Pajak

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:30 WIB PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Targetkan Raup Rp105 Miliar

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu