PMK 11/2020

Ada Peraturan Baru, DJP Ingin Tax Allowance Makin Diminati

Redaksi DDTCNews | Senin, 24 Februari 2020 | 09:17 WIB
Ada Peraturan Baru, DJP Ingin Tax Allowance Makin Diminati

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Hestu Yoga Saksama. 

JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan telah merilis beleid baru terkait pemberian insentif tax allowance berupa Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 11/PMK.010/2020. Otoritas ingin pelaku usaha semakin memanfaatkan fasilitas fiskal ini.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Hestu Yoga Saksama mengatakan beleid itu menawarkan beberapa kemudahan bagi pelaku usaha. Pertama, pengajuan permohonan insentif melalui Online Single Submission (OSS) sehingga proses bisa lebih cepat.

“Pengajuan fasilitas sekarang melalui OSS seperti halnya tax holiday," katanya kepada DDTCNews, seperti dikutip Senin (24/2/2020).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Kedua, beleid ini memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha yang ingin mendapatkan fasilitas pajak ini. Salah satu aspek yang dijelaskan secara terperinci dalam aturan tersebut adalah terkait penggantian aktiva. Simak artikel ‘PMK Tax Allowance Terbit, Penggantian Aktiva Diperinci’.

Perincian terkait tata cara penggantian aktiva bagi pelaku usaha yang memanfaatkan tax allowance, menurut Hestu, menjadi panduan yang jelas bagi pelaku usaha. Penegasan aturan tersebut diharapkan membuat insentif semakin diminati oleh pelaku usaha seperti halnya fasilitas tax holiday.

“Pengaturan mengenai penggantian aktiva tetap berwujud dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum karena dalam ketentuan sebelumnya belum diatur," ungkapnya.

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Seperti yang diketahui, fasilitas tax allowance masih kalah laris dibandingkan insentif tax holiday. Fasilitas libur pajak bagi industri pionir sebagaimana diatur dalam PMK No.150/2018 telah mengumpulkan komitmen investasi senilai Rp1.122,4 triliun hingga Februari 2020.

Sementara itu, dengan insentif tax allowance sejak 2018, komitmen investasi yang dikantongi pemerintah senilai Rp293 triliun. Komitmen investasi tersebut berasal dari 167 surat keputusan fasilitas yang diberikan kepada 143 wajib pajak.

"Kita berharap dengan terbitnya PMK ini, investasi dapat mengalir ke Indonesia secara signifikan, sebagaimana fasilitas tax holiday," imbuhnya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Minggu, 20 Oktober 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Hapus NPWP yang Meninggal Dunia, Hanya Bisa Disampaikan Tertulis

Minggu, 20 Oktober 2024 | 08:00 WIB CORETAX SYSTEM

Gencar Edukasi, DJP Harap Pegawai Pajak dan WP Terbiasa dengan Coretax

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN