MALAYSIA

Ada Insentif Pajak, Penjualan Mobil Diproyeksi Tetap Turun 34%

Dian Kurniati | Kamis, 23 Juli 2020 | 12:25 WIB
Ada Insentif Pajak, Penjualan Mobil Diproyeksi Tetap Turun 34%

Ilustrasi.

KUALA LUMPUR, DDTCNews – Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Datuk Seri Azmin Ali menyebut proyeksi penjualan mobil akan mengalami penurunan hingga 34% secara tahunan pada 2020.

Azmin mengatakan Asosiasi Otomotif Malaysia (Malaysian Automotive Association/MAA) membuat proyeksi negatif karena melemahnya daya beli masyarakat akibat pandemi virus Corona. Potongan pajak penjualan tidak banyak berdampak pada kenaikan penjualan mobil.

“Jika seseorang ingin membeli Perodua MyVi 1.3G yang merupakan kendaraan rakitan lokal, harga aslinya adalah RM44.590. Tetapi dengan pembebasan pajak penjualan, ia hanya perlu membayar RM43.029 yang merupakan hasil pengurangan RM1.561 atau 3,5%," katanya di depan para anggota parlemen, Rabu (22/7/2020).

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Azmin mengatakan pemerintah telah berupaya membantu pemulihan sektor industri otomotif dengan pembebasan pajak penjualan mobil sebesar 10% untuk kendaraan yang 100% rakitan lokal. Namun, potongan pajak tersebut terbatas pada harga pabrik, bukan pada harga di toko.

Pada mobil lokal, biaya yang dibayarkan pembeli bisa berkurang 3,5%. Sementara pada mobil impor, biaya yang dibayarkan bisa berkurang 1,6%.

Misalnya, seseorang membeli mobil impor merek Mercedes Benz yang harga aslinya RM658.888. Dengan potongan pajak, pembeli hanya perlu membayar RM646.626, yang berarti ada pengurangan harga RM12.262 atau 1,6%.

Baca Juga:
Veteran dan Pensiunan Dapat Insentif, Setoran PBB Tetap Capai Target

Azmin menyebut MAA telah merevisi proyeksi untuk penjualan kendaraan komersial dan pribadi pada 2020, dari semula 607.000 menjadi hanya 400.000 tahun ini. Koreksi itu dilakukan setelah Malaysia mengalami lockdown sebagian sepanjang 18 Maret hingga 4 Mei 2020.

Pada April 2020, mobil yang terjual hanya 141 unit, turun tajam dibandingkan pada Maret 2010 yang penjualannya tercatat 22.478 unit. Saat lockdown dibuka pada 4 Mei, penjualan kendaraan naik menjadi 22.960 pada Mei.

"Namun, jumlah penjualan itu masih jauh di bawah periode yang sama tahun lalu 60.760 unit," ujarnya, dilansir Malay Mail.

Mengenai penjualan sepeda motor, Azmin mengatakan 19.507 unit terjual pada Mei dan 42.190 unit pada Juni. Pada April 2020, tidak ada sepeda motor yang terjual. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Senin, 23 Desember 2024 | 17:30 WIB KABUPATEN SIDOARJO

Veteran dan Pensiunan Dapat Insentif, Setoran PBB Tetap Capai Target

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?