KINERJA INVESTASI

Ada Insentif, Menperin Kantongi Komitmen Investasi Otomotif Jepang

Dian Kurniati | Sabtu, 13 Maret 2021 | 16:01 WIB
Ada Insentif, Menperin Kantongi Komitmen Investasi Otomotif Jepang

Warga berjalan melintasi deretan mobil yang terparkir di pelataran parkir IRTI Monas, Jakarta, Jumat (5/3/2021). Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengklaim telah mengantongi komitmen investasi dari beberapa perusahaan raksasa otomotif, dalam 2 hari kunjungan kerjanya di Jepang. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa)

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengklaim telah mengantongi komitmen investasi dari beberapa perusahaan raksasa otomotif, dalam 2 hari kunjungan kerjanya di Jepang.

Agus mengatakan telah memberi banyak penjelasan mengenai insentif yang diberikan pemerintah untuk investor di sektor otomotif, termasuk di bidang perpajakan. Selain itu, pemerintah juga menawarkan kemudahan bagi investor yang ingin merealisasikan komitmen investasinya.

"Kami terus mendorong agar mereka segera melakukan investasi dan membangun pabrik di Indonesia. Mereka akan segera mempertimbangkan dan memperhitungkan untuk kebutuhan investasi di Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/3/2021).

Baca Juga:
Investor Diminta Segera Lapor LKPM Kuartal IV/2024, Ini Kata BKPM

Didampingi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi, Agus menyampaikan kepada sejumlah petinggi raksasa otomotif Jepang tentang kebijakan pemerintah yang menguntungkan bagi pengusaha otomotif.

Kebijakan tersebut antara lain UU Cipta Kerja, program substitusi impor, serta yang terbaru relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) pada mobil baru.

Hasilnya, sejumlah perusahaan menyatakan minatnya berinvestasi di Indonesia. Misalnya, Honda Motor Company.Ltd berkomitmen menanamkan investasi sebesar Rp5,2 triliun, sementara Suzuki Motor Corporation berencana menginvestasikan Rp1,2 triliun.

Baca Juga:
Ada Insentif Pajak, Produsen Mobil Hybrid Diminta Daftarkan Mereknya

Selain itu, ada Toyota Motor Corporation akan merealisasikan investasi yang sudah ada, senilai Rp28 triliun, sedangkan Mitsubishi Motors Corporation menyampaikan rencana investasi Rp11,2 triliun.

Agus menjelaskan investasi Honda termasuk pengembangan kendaraan model baru. Honda juga berkomitmen mengekspor komponen kendaraan yang diproduksi Indonesia sebagai bagian global supply chain bagi 9 negara seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, Pakistan, Arab Saudi, dan Jepang.

Selain itu, Honda juga akan memindahkan fasilitas produksi yang ada di India ke Indonesia, sekaligus berkomitmen mengembangkan mobil listrik di tanah air. Dengan produk tersebut, Honda berencana membuka pasar ekspor ke Afrika Selatan, Meksiko, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

Baca Juga:
Besaran Pengurangan DPP PPnBM dari Harga Jual untuk Mobil Hemat Energi

Mengenai pertemuannya dengan Toyota, Agus menyebut perusahaan itu berencana memperkuat komitmen sebagai perusahaan yang paling besar berinvestasi sejak beroperasi di Indonesia. Mereka juga akan memperluas pasar ekspor dari yang saat ini 80 negara menjadi 100 negara pada 2024.

Soal rencana investasi Suzuki di Indonesia Rp1,2 triliun, Agus menyebut akan digunakan sebagai basis pengembangan produk Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7, jenis kendaraan mild hybrid dengan teknologi integrated starter generator. Model mobil itu untuk tujuan ekspor Asia dan Amerika Latin.

"Perusahaan tersebut juga telah memiliki roadmap electric vehicle, dan menyampaikan bahwa insentif dari kebijakan pemerintah sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi electric vehicle," ujarnya.

Baca Juga:
Berakhir September, DJP Kaji Opsi Perpanjangan Insentif PPnBM Mobil

Senada dengan Suzuki, Mazda Motor Corporation juga siap membangun pabrik di Indonesia jika pemerintah memberikan kemudahan investasi dan insentif untuk investor otomotif baru di Indonesia. Agus berencana kembali ke Jepang pada Mei 2021 untuk mengejar komitmen investasi Mazda.

Adapun Mitsubishi berkomitmen menambah investasi Rp11,2 triliun hingga 2025 untuk peningkatan kapasitas produksi, dari 220.000 menjadi 250.000 unit per tahun. Agus menyebut perusahaan itu juga akan mengembangkan dua model mobil listrik di Indonesia. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 31 Desember 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Investor Diminta Segera Lapor LKPM Kuartal IV/2024, Ini Kata BKPM

Selasa, 17 Desember 2024 | 14:30 WIB INSENTIF PAJAK

Ada Insentif Pajak, Produsen Mobil Hybrid Diminta Daftarkan Mereknya

Minggu, 11 Agustus 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Besaran Pengurangan DPP PPnBM dari Harga Jual untuk Mobil Hemat Energi

Kamis, 05 Oktober 2023 | 18:00 WIB KERJA SAMA INTERNASIONAL

Indonesia Bakal Proses Aksesi Jadi Anggota OECD pada Awal 2024

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI