PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA

Ada Harta Kurang Diungkap dalam PPS? WP Masih Bisa Sampaikan SPPH Baru

Muhamad Wildan | Rabu, 29 Juni 2022 | 15:30 WIB
Ada Harta Kurang Diungkap dalam PPS? WP Masih Bisa Sampaikan SPPH Baru

Wajib pajak berjalan memasuki ruangan KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Tiga, Jakarta, Jumat (4/2/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak masih memiliki kesempatan untuk menyampaikan surat pemberitahuan pengungkapan harta (SPPH) baru bila masih memiliki harta yang belum dideklarasikan pada SPPH sebelumnya.

Hingga Kamis (30/6/2022), wajib pajak masih bisa menyampaikan SPPH kedua untuk menambahkan harta bersih yang belum diungkap, mengurangi harta bersih yang diungkap, memperbaiki kesalahan pada SPPH, ataupun melakukan perubahan tarif PPh final.

"Penyampaian SPPH kedua, ketiga, dan seterusnya ... dapat dilakukan dalam jangka waktu 24 jam sehari dan 7 hari seminggu dengan standar waktu Indonesia barat," bunyi Pasal 11 ayat (3) PMK 196/2021, dikutip Rabu (29/6/2022).

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Bila penyampaian SPPH baru menyebabkan timbulnya kurang bayar PPh final PPS, wajib pajak harus melunasi kekurangan pembayaran PPh final sebelum SPPH disampaikan.

Sebaliknya, bila penyampaian SPPH baru menyebabkan lebih PPh final maka wajib pajak dapat meminta restitusi atau melakukan pemindahbukuan.

"Atas penyampaian SPPH ..., Kepala KPP atas nama Dirjen Pajak menerbitkan surat keterangan secara elektronik kepada wajib pajak paling lama 1 hari kerja sejak SPPH disampaikan," bunyi Pasal 11 ayat (6) PMK 196/2021.

Baca Juga:
Usai Setor PPh Final PHTB, WP Jangan Lupa Ajukan Penelitian Formal

Surat keterangan atas penyampaian SPPH baru nantinya akan menggantikan surat keterangan PPS yang diterima wajib pajak ketika menyampaikan SPPH untuk pertama kalinya.

Untuk diketahui, hingga 29 Juni 2022 tercatat sudah ada 181.755 wajib pajak pajak yang ikut PPS. Adapun surat keterangan PPS yang telah diterbitkan DJP mencapai 225.172 surat keterangan.

Nilai harta bersih yang diungkap oleh para wajib pajak peserta PPS tercatat mencapai Rp452,92 triliun. Pembayaran PPh final dari deklarasi seluruh harta tersebut mencapai Rp46 triliun. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Minggu, 20 Oktober 2024 | 07:30 WIB PER-8/PJ/2022

Usai Setor PPh Final PHTB, WP Jangan Lupa Ajukan Penelitian Formal

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 16:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Punya Usaha Kecil-kecilan, Perlu Bayar Pajak Enggak Sih?

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:30 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Kejar Kepatuhan Pajak Pelaku UMKM, DJP Perluas ‘Pendampingan’ BDS

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN