SUBSIDI ENERGI

Ada Elpiji 3 Kg di Dapur Masyarakat? Begini Kata Sri Mulyani

Redaksi DDTCNews | Senin, 17 April 2023 | 15:22 WIB
Ada Elpiji 3 Kg di Dapur Masyarakat? Begini Kata Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kinerja APBN 2023 pada Senin (17/4/2023). (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Realisasi belanja subsidi energi per Maret 2023 didominasi pos liquified petroleum gas (LPG) atau elpiji 3 kilogram (kg).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan hingga Maret 2023, realisasi subsidi LPG 3 kg mencapai Rp13,7 triliun. Realisasi ini mencapai 55,9% dari belanja subsidi energi senilai Rp24,5 triliun. Adapun subsidi bahan bakar minyak (BBM) Rp0,8 triliun dan subsidi listrik Rp10,0 triliun.

“Ini sangat tinggi. Jadi, memang masyarakat yang di dapurnya ada LPG 3 kg itu artinya APBN hadir di dapur Anda,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (17/4/2023).

Baca Juga:
Ada Kenaikan Tarif PPN, DJP Tetap Optimalkan Penerimaan Tahun Depan

Adapun pemanfaatan LPG 3 kg per Maret 2023 tercatat sebanyak 1,3 juta metrik ton (MT). Jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 6,5% bila dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,2 juta MT.

Sementara itu, pemanfaatan BBM sebanyak 80.300 KL atau naik 0,1% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 80.200 KL. Listrik bersubsidi tercatat dimanfaatkan 39,1 juta pelanggan atau naik 2,1% dari realisasi per Maret 2022 sebanyak 38,3 juta pelanggan.

Secara keseluruhan, total belanja subsidi energi senilai Rp24,5 triliun mengalami penurunan sekitar 24,6% jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp32,5 triliun. Sri Mulyani mengatakan penurunan itu lebih banyak dipengaruhi harga minyak.

Baca Juga:
Stok Cukup, Kementerian ESDM Siap Penuhi Kebutuhan BBM Nataru 2025

“Harga minyak [pada tahun lalu] sempat [menyentuh] US$120 dolar [per barel]. Sekarang sudah ada di level US$80-an. Makanya subsidinya mengalami penurunan,” imbuh Sri Mulyani.

Adapun subsidi energi termasuk dalam pos belanja nonkementerian/lembaga (non-K/L). Sri Mulyani mengatakan belanja non-K/L hingga Maret 2023 didominasi pengeluaran untuk melindungi masyarakat. Hal ini termasuk manfaat pensiun dan subsidi non-energi. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 23 Desember 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Kenaikan Tarif PPN, DJP Tetap Optimalkan Penerimaan Tahun Depan

Senin, 23 Desember 2024 | 12:30 WIB NATAL DAN TAHUN BARU 2025

Stok Cukup, Kementerian ESDM Siap Penuhi Kebutuhan BBM Nataru 2025

Senin, 23 Desember 2024 | 10:00 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Jumat, 20 Desember 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemda Diminta Lakukan Pencadangan Dana dari APBN untuk Infrastruktur

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra