FIERSA BESARI

Fiersa Besari: Hati-Hati Kena Ciduk, Mending Lapor Pajak

Redaksi DDTCNews | Kamis, 05 Maret 2020 | 10:37 WIB
Fiersa Besari: Hati-Hati Kena Ciduk, Mending Lapor Pajak

Penulis dan pemusik Fiersa Besari.

JAKARTA, DDTCNews – Penulis dan pemusik Fiersa Besari mengatakan pembayaran dan pelaporan pajak merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan.

Hal ini diungkapkan pencipta sekaligus pelantun lagu ‘Pelukku untuk Pelikmu’, original soundtrack dari film ‘Imperfect: Karier, Cinta, & Timbangan’ saat mengunggah foto bukti penerimaan negara atas namanya melalui akun Twitter miliknya.

“Baru beres bayar pajak. Lumayan juga. Kalau beli bakso, bisa traktir satu kompleks. Terus tukang baksonya gempor karena cape bikinnya, tapi, enggak apa-apa deh. Kewajiban. Siapa aja nih yang masih kejar-kejaran? Bae-bae kena ciduk. Mending lapor. Wqwq,” demikin cuitan akun @FiersaBesari.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Dalam cuitan tersebut, Fiersa mengunggah foto bukti penerimaan negara dengan pembayaran sekitar Rp87,55 juta. Cuitan tersebut lagi-lagi memunculkan sejumlah respons dari para netizen. Salah satunya mempertanyakan apakah pembayaran dilakukan setelah diperiksa DJP. Fiersa mengaku sudah rutin bayar dan lapor tiap tahun.

“Enggak kok, Kang. Dari tahun sebelumnya juga udah rajin lapor,” ujar Fiersa.

Ternyata cuitan tersebut mengundang respons dari DJP. Melalui akun Twitter @DitjenPajakRI, otoritas mengingatkan untuk tidak lupa melaporkan surat pemberitahuan (SPT) tahunan setelah membayar pajak.

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

"Setelah membayar, jangan lupa lapor SPT tahunannya, ya. Lapor SPT Tahunan sebelum coba tanya hatimu skali lagi, sebelum engkau benar-benar pergi. Eh, maksudnya sebelum "APRIL",” demikian cuitan DJP sambil sedikit mengutip salah lagu milik Fiersa yang berjudul ‘April’.

Seperti diketahui, selain mempunyai NPWP dan membayar pajak, ada lagi kewajiban wajib pajak, yaitu melaporkan SPT yang telah diisi dengan benar, lengkap, dan jelas. Kewajiban pelaporan diatur dalam pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP). Simak artikel ‘Ini Alasan Mengapa Anda Tidak Boleh Lupa Lapor SPT di Tahun 2020 ini’.

Sesuai ketentuan, batas akhir penyampaian SPT tahunan wajib pajak orang pribadi paling lambat 3 bulan setelah berakhirnya tahun pajak. Sementara, untuk SPT tahunan wajib pajak badan paling lambat 4 bulan setelah berakhirnya tahun pajak. Artinya, tenggat ada di akhir Maret dan April. Simak artikel ‘Yakin Rela Telat Lapor SPT? Lihat Dulu Sanksi Dendanya di Sini’.

Baca Juga:
Hapus NPWP yang Meninggal Dunia, Hanya Bisa Disampaikan Tertulis

DJP mengatakan saat ini, lapor pajak bisa di mana saja dan kapan saja dengan e-Filing melalui menu login di situs web https://pajak.go.id/. Penyampaian SPT melalui saluran e-Filing dapat dilakukan dalam jangka waktu 24 jam sehari dan 7 hari seminggu dengan standar Waktu Indonesia Barat. Simak artikel ‘Mau Lapor SPT Pakai E-Filing atau E-Form? Cek Bedanya di Sini’. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

05 Maret 2020 | 15:06 WIB

Keaktifan DJP di media sosial lumayan efektif untuk meniingkatkan awarnes masyarakat untuk membayar dan melaporkan pajak. Apalagi sekarang ini banyak public figure yang secara tidak langsungi ikut mengkampanyekan sadar pajak. Goodjob

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Minggu, 20 Oktober 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Hapus NPWP yang Meninggal Dunia, Hanya Bisa Disampaikan Tertulis

Minggu, 20 Oktober 2024 | 08:00 WIB CORETAX SYSTEM

Gencar Edukasi, DJP Harap Pegawai Pajak dan WP Terbiasa dengan Coretax

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN