PENERIMAAN PAJAK

Walau Tumbuh Rendah, Penerimaan Pajak 2023 Tetap Disokong Komoditas

Muhamad Wildan | Selasa, 30 Agustus 2022 | 15:41 WIB
Walau Tumbuh Rendah, Penerimaan Pajak 2023 Tetap Disokong Komoditas

Karyawan berjalan di lokasi Rig (alat pengeboran minyak bumi) PDSI 49 milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Duri, Riau, Senin (8/8/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

JAKARTA, DDTCNews - Penerimaan pajak pada tahun diekspektasikan tetap akan disokong oleh tingginya harga komoditas meski hanya ditargetkan tumbuh 6,7% bila dibandingkan dengan outlook penerimaan pajak 2022.

Pada tahun depan, komoditas akan berkontribusi senilai Rp211 triliun atau 12% terhadap target penerimaan pajak pada tahun depan senilai Rp1.715,1 triliun.

Baca Juga:
Demi Pajak, Mahasiswa di Malang Bakal Diminta Balik Nama Kendaraannya

"Kami tidak mengeliminasi kemungkinan tahun depan kita mungkin masih menikmati windfall komoditas. Inilah kehati-hatian, di satu sisi kita mengenali ada penerimaan yang bisa dapatkan, tapi kita juga harus menyiapkan bila volatilitas harga komoditas terjadi tahun depan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Selasa (30/8/2022).

Sebagai perbandingan, pada tahun ini kenaikan harga komoditas memberikan kontribusi senilai Rp279,8 triliun atau 17,3% dari outlook penerimaan pajak 2022 senilai Rp1.608,1 triliun.

Pada 2021, harga komoditas juga sedikit memberikan sokongan. Kala itu, komoditas berkontribusi senilai Rp117,8 triliun atau 9,2% dari total penerimaan senilai Rp1.278,6 triliun.

Baca Juga:
Prabowo Instruksikan Penghematan, Kemenkeu Siap Efisiensi Anggaran

"Inilah yang menjadi baseline kami dalam menentukan kenaikan target penerimaan pajak 2023," kata Sri Mulyani dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR RI.

Akibat harga komoditas yang diekspektasikan mereda pada tahun depan, target penerimaan kepabeanan dan cukai juga diekspektasikan hanya senilai Rp301,8 triliun atau turun 4,7% bila dibandingkan dengan tahun ini.

Penurunan khususnya terjadi pada penerimaan bea keluar. Pada tahun depan, penerimaan bea keluar diperkirakan hanya senilai Rp9 triliun, lebih rendah bila dibandingkan dengan outlook bea keluar tahun ini senilai Rp48,9 triliun. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 04 Februari 2025 | 10:00 WIB APBN 2025

Prabowo Instruksikan Penghematan, Kemenkeu Siap Efisiensi Anggaran

Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:11 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kenaikan PPN Tak Banyak Sumbang Penerimaan, DPR Dukung Penghematan

BERITA PILIHAN
Rabu, 05 Februari 2025 | 19:30 WIB BEA CUKAI PURWOKERTO

DJBC Cegat Mobil Penumpang di Banyumas, Angkut 280.000 Rokok Ilegal

Rabu, 05 Februari 2025 | 19:00 WIB CORETAX SYSTEM

Bukti Potong Dibuat Pakai NPWP Sementara, Perhatikan Konsekuensinya

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 136/2024

Definisi Pajak Tercakup Menurut Ketentuan Pajak Minimum Global

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:17 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Pajak Minimum Global? (Update PMK 136/2024)

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Kendala NIK Tidak Valid di Coretax DJP, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko