PELAPORAN SPT TAHUNAN

Wajib Pajak Lapor SPT Tapi Kode Verifikasi 'Ngadat', Ini Solusi DJP

Redaksi DDTCNews | Senin, 07 Maret 2022 | 17:43 WIB
Wajib Pajak Lapor SPT Tapi Kode Verifikasi 'Ngadat', Ini Solusi DJP

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Sejumlah wajib pajak yang sedang dalam proses pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan melaporkan permasalahan terkait lambatnya pengiriman kode verifikasi. Hal ini dikeluhkan wajib pajak melalui kanal Twitter dengan me-mention akun Ditjen Pajak, @kring_pajak.

Salah satu akun misalnya, mengaku sudah merampungkan seluruh pengisian formulir SPT Tahunan. Namun untuk mengirim SPT Tahunan, diperlukan kode verifikasi.

"Sudah coba dikirim ke email berkali-kali tapi tidak ada email masuk. Ini harus bagaimana?" tulis pemilik akun @ilonamalia, Senin (7/3/2022).

Baca Juga:
Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Hal serupa juga dialami oleh pemilik akun @mongrniel. Dia mengeluhkan pengiriman kode verifikasi yang cukup banyak memakan waktu. "Lama bener nunggu kode verifikasinya," katanya.

Merespons keluhan para wajib pajak, DJP melalui @kring_pajak memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. DJP menduga hal ini terjadi karena server yang sedang padat akibat banyaknya wajib pajak yang mengakses secara bersamaan.

Otoritas menawarkan sejumlah solusi atas kendala yang dialami wajib pajak terkait pengiriman kode verifikasi. Pertama, wajib pajak bisa menggunakan alamat email selain 'Gmail/Google Mail'.

Baca Juga:
Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

"Cek juga seluruh email masuk, termasuk di bagian spam," tulis DJP dalam cuitannya.

Solusi kedua, wajib pajak bisa mempercepat proses informasi kode verifikasi/token e-filing melalui Twitter. Caranya:
1. Follow akun @kring_pajak terlebih dulu
2. Mention 1 kali saja dengan hashtag #KodeVerifikasi
3. Tunggu balasan dan DM dari akun @kring_pajak
4. Mention dan DM yang dilakukan berulang kali akan membuat wajib pajak mengulang antrean untuk direspons

Sebagaimana diatur dalam UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), batas akhir penyampaian SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi paling lambat 3 bulan setelah berakhirnya tahun pajak atau 31 Maret 2022. Sementara pada SPT tahunan wajib pajak badan, pelaporannya dilakukan paling lambat 4 bulan setelah berakhirnya tahun pajak atau 30 April 2022.

Baca Juga:
Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Pada beleid yang sama juga diatur penyampaian SPT yang terlambat akan dikenai sanksi administrasi berupa denda. Denda terlambat melaporkan SPT Tahunan pada orang pribadi adalah senilai Rp100.000, sedangkan pada wajib pajak badan Rp1 juta. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 27 Desember 2024 | 15:30 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:00 WIB PMK 81/2024

Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 15:30 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Pedagang Gunakan QRIS untuk Pembayaran, Konsumen Bayar PPN 12 Persen?

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pembukuan dalam bidang Kepabeanan?

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Yuridis Pengenaan PPN atas Jasa Kecantikan

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:00 WIB KELAS PPN

Konsep PPN, Deviasi, dan Isu Kenaikan PPN 12%

Jumat, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB UU HKPD

Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:30 WIB LAPORAN BELANJA PERPAJAKAN

Masih Ada Fasilitas Kepabeanan Tak Dimanfaatkan, DJBC Beri Penjelasan

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:00 WIB PMK 81/2024

Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 168/2023

Penghitungan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap untuk Masa Pajak Desember

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Analisis Kesebandingan dalam Tahapan Penerapan PKKU