VIETNAM

Vietnam Segera Relaksasi Pembayaran Pajak Khusus Bagi Industri Mobil

Dian Kurniati | Rabu, 11 Mei 2022 | 18:00 WIB
Vietnam Segera Relaksasi Pembayaran Pajak Khusus Bagi Industri Mobil

Ilustrasi.

HANOI, DDTCNews - Kementerian Keuangan Vietnam mengusulkan perpanjangan batas waktu pembayaran pajak konsumsi khusus senilai total VND20 triliun atau sekitar Rp12,6 triliun.

Kemenkeu dalam pernyataannya menjelaskan pajak konsumsi khusus tersebut harus dibayarkan industri otomotif yang memproduksi dan merakit mobil di dalam negeri. Dengan kebijakan tersebut, pajak terutang untuk Juni, Juli, Agustus dan September akan diperpanjang hingga 20 November.

"Perpanjangan waktu ini untuk mendukung industri mobil dalam negeri mengatasi kesulitan setelah pandemi," bunyi pernyataan Kemenkeu, dikutip Rabu (11/5/2022).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Kemenkeu menyatakan pajak konsumsi khusus yang dibayarkan oleh produsen mobil dalam negeri rata-rata mencapai VND2,45–VND2,8 triliun per bulan. Dengan relaksasi pembayaran, industri dapat menggunakan uang tersebut untuk mendukung kegiatan produksi lebih dulu.

Menurut Kemenkeu, kebijakan perpanjangan waktu pembayaran pajak diperlukan untuk membantu produsen dalam negeri mengatasi kesulitan. Kebijakan serupa juga banyak diambil negara lain untuk mendukung pemulihan industri di dalam negeri setelah pandemi Covid-19.

Kemenkeu menilai pengumpulan pajak konsumsi dari industri mobil memang akan turun sejalan dengan semakin populernya penggunaan kendaraan listrik. Potensi penerimaan pajak yang berkurang karena kondisi tersebut sekitar bahwa pengumpulan anggaran akan berkurang sekitar VND2-VND3 triliun per tahun.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Di sisi lain, ada pula usulan agar produsen dan perakit mobil di dalam negeri diberikan kebijakan tarif cukai preferensi selama 3 tahun. Cukai diberlakukan untuk mobil dan komponennya berdasarkan kapasitas silindernya, dengan tarif terendah sebesar 35% dan tertinggi 150%.

"Tarif pajak yang tinggi membuat harga mobil di Vietnam sekitar 10%-25% lebih tinggi daripada di negara-negara lain di kawasan," tulis Kemenkeu dilansir vietnamnews.vn. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:08 WIB PROVINSI SUMATERA UTARA

Pemprov Ajak Warga Manfaatkan Diskon dan Pemutihan Pajak Kendaraan

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN