LOGISTIK NASIONAL

Untuk Jadi Negara Maju, Biaya Logistik Indonesia Masih Perlu Ditekan

Muhamad Wildan | Senin, 18 September 2023 | 16:30 WIB
Untuk Jadi Negara Maju, Biaya Logistik Indonesia Masih Perlu Ditekan

Ilustrasi. Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo berbendera Vietnam di Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat (25/8/2023). ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan penurunan biaya logistik dapat memengaruhi pencapaian target Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan biaya logistik perlu diturunkan agar aktivitas usaha makin efisien. Oleh karena itu, ia berharap biaya logistik dapat ditekan hingga menjadi 9% terhadap PDB pada 2045.

"Mudah-mudahan kita bisa mencapai sasaran 2045 untuk biaya logistik setidaknya 9% dari PDB," katanya, dikutip pada Senin (18/9/2023).

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Suharso menuturkan hasil kajian logistik Bappenas menunjukkan biaya logistik nasional saat ini masih sekitar 14,1% terhadap harga barang. Untuk biaya logistik ekspor, tercatat 8,98% dari harga barang.

Saat ini, lanjutnya, memang belum ada definisi yang sama perihal biaya logistik. Namun, pemerintah akan berupaya mengefisienkan biaya logistik sehingga peningkatan perdagangan internasional, daya saing produk domestik, dan kesejahteraan masyarakat

Jika dilihat dari komponennya, biaya logistik ini utamanya muncul dari biaya transportasi dan kargo, biaya penyimpanan persediaan, biaya gudang, dan biaya administrasi logistik.

Baca Juga:
Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Suharso menyebut perhitungan biaya logistik bisa menjadi indikator perekonomian menuju Indonesia Emas pada 2045. Perekonomian domestik pun diharapkan makin berpartisipasi dalam rantai pasok global sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing dalam negeri.

Menurutnya, penghitungan biaya logistik akan dikeluarkan setiap tahun melalui kerja sama antara Bappenas, Kemenko Perekonomian, Badan Pusat Statistik, serta pelaku jasa logistik.

"Penguatan sistem logistik Indonesia menjadi penting untuk mewujudkan integrasi ekonomi domestik dan konektivitas global," ujar Suharso. (rig)

Baca artikel-artikel menarik terkait dengan pajak dan politik di laman khusus Pakpol DDTCNews: Suaramu, Pajakmu.


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?

Rabu, 25 Desember 2024 | 08:30 WIB KPP PRATAMA BADUNG SELATAN

Kantor Pajak Minta WP Tenang Kalau Didatangi Petugas, Ini Alasannya