ADMINISTRASI PAJAK

Tingkatkan Pelayanan, Ditjen Pajak Lakukan Reformasi Core Tax System

Redaksi DDTCNews | Jumat, 19 Januari 2018 | 14:01 WIB
Tingkatkan Pelayanan, Ditjen Pajak Lakukan Reformasi Core Tax System

JAKARTA, DDTCNews – Otoritas pajak masih menggodok aturan mengenai Core Tax System terbaru untuk mengganti sistem administrasi yang sudah lebih dari 15 tahun belum diperbarui.

Dirjen Pajak Robert Pakpahan mengatakan upgrade itu dilakukan untuk menampung bertambahnya jumlah wajib pajak Indonesia yang semakin meningkat.

“Perpres (Peraturan Presiden) mengenai hal ini masih difinalisasi jadi belum bisa terbit. Tapi kami harapkan bisa terbit pada tahun ini, karena untuk menampung perkembangan jumlah wajib pajak,” ujarnya di Kantor Pusat Ditjen Pajak Jakarta, Kamis (18/1).

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Dia memaparkan Core Tax System itu merupakan sistem baru yang menyediakan dukungan terpadu bagi pelaksanaan tugas Ditjen Pajak termasuk otomasi proses bisnis, mulai dari proses pendafataran wajib pjaak, proses Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) dan dokumen pajak lainnya, proses pembayaran, dukungan pemeriksaan dan penagihan, hingga fungsi taxpayer accounting.

Di samping itu, pengembangan Core Tax System merupakan salah satu komponen vital dalam Reformasi Perpajakan Indonesia. Desain tersebut meliputi desain human resource information system, analisis kebutuhan infrastruktur, serta penyelarasan organisasi dan kebijakan yang dibutuhkan sebagai bagian dari persiapan yang harus dilakukan sebelum bisa mengimplementasikan sistem terbaru.

Ke depannya, Ditjen Pajak akan fokus pada memfasilitasi kepatuhan melalui pemberian dukungan pelayanan yang lebih memudahkan bagi wajib pajak seperti penyederhanaan proses, hingga mengedukasi wajib pajak.

Pengembangan Core Tax System dinilai sangat perlu dilakukan, karena sistem informasi Ditjen Pajak sejauh ini masih belum terintegrasi dan terdapat keterbatasan dalam memenuhi fungsi kritis yang diperlukan, seperti belum adanya dukungan pemeriksaan dan penagihan, bahkan belum adanya fungsi sistem akuntasi yang terintegrasi. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:00 WIB KABUPATEN CIANJUR

Jemput Bola ke WP, Bapenda Sediakan Program Layanan Pajak Keliling

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN