Akses DDTC News lebih mudah karena semua informasi pajak sekarang ada dalam genggaman Anda.
Akses DDTC News lebih mudah karena semua informasi pajak sekarang ada dalam genggaman Anda.
With less than a month to go before the European Union enacts new consumer privacy laws for its citizens, companies around the world are updating their terms of service agreements to comply.
The European Union’s General Data Protection Regulation (G.D.P.R.) goes into effect on May 25 and is meant to ensure a common set of data rights in the European Union. It requires organizations to notify users as soon as possible of high-risk data breaches that could personally affect them.
PHNOM PENH, DDTCNews – Salah satu surat kabar independen di Kamboja, The Cambodia Daily telah beroperasi selama 24 tahun memutuskan untuk gulung tikar setelah mendapat tagihan pajak dalam jumlah yang besar dari pemerintah.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengatakan The Cambodia Daily harus ditutup jika gagal membayar pajak sebesar US$6,3 juta atau setara Rp84 miliar, termasuk denda atas keterlambatan membayar pajak untuk jangka waktu 10 tahun.
“Jika pajak dari perusahaan surat kabar tersebut tidak segera dibayarkan dalam waktu 30 hari, maka mereka harus melakukan penutupan,” tuturnya, Jumat (31/8).
The Cambodia Daily, surat kabar harian yang didirikan pada 1993 itu dikabarkan telah berhenti terbit pada Senin (4/9). The Cambodia Daily, dikenal karena kerap melakukan liputan terhadap isu-isu kritis seperti korupsi, hak asasi manusia dan lingkungan.
Otoritas pajak Kamboja, dilansir dalam thedailystar.net, telah memerintahkan agar Expatriate General Manager The Cambodia Daily tetap berada di negara tersebut sampai perusahaan telah melunasi semua tunggakan pajaknya.
“Untuk saat ini sedang dilakukan proses yang matang agar mereka tidak meninggalkan Kamboja dan kami akan meminta pengadilan pajak untuk turut campur dalam menangani masalah pajak ini,” ungkap pernyataan dari otoritas pajak Kamboja.
Selain The Cambodia Daily, media independen lainnya, yang juga tersandung kasus pajak yakni Radio Free Asia dan Voice of America. Kedua media tersebut juga dilaporkan tidak mematuhi kewajiban perpajakan di Kamboja.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.