KEPATUHAN PAJAK

Ternyata Zakat Belum Banyak Dimanfaatkan sebagai Pengurang Pajak

Redaksi DDTCNews | Selasa, 23 Februari 2021 | 17:01 WIB
Ternyata Zakat Belum Banyak Dimanfaatkan sebagai Pengurang Pajak

Paket sumbangan kebutuhan pokok bencana banjir dari Baznas DKI Jakarta. Ditjen Pajak menyebutkan insentif pembayaran zakat dan sumbangan keagamaan sebagai pengurang penghasilan kena pajak belum banyak dimanfaatkan wajib pajak orang pribadi. (Foto: Antara)

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) menyebutkan insentif pembayaran zakat dan sumbangan keagamaan sebagai pengurang penghasilan kena pajak belum banyak dimanfaatkan oleh wajib pajak orang pribadi.

Kepala Subdirektorat Peraturan Pajak Penghasilan Badan, Direktorat Peraturan Perpajakan II Wahyu Santosa mengatakan wajib pajak orang pribadi belum banyak memanfaatkan insentif zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak.

Hal itu tersebut berdasarkan data Baznas. Realisasi penerimaan Baznas pada 2018 mencapai Rp8,1 triliun dan dalam bentuk zakat Rp4,9 triliun. Pada tahun itu, terdapat 5 juta orang yang menjadi pembayar zakat melalui Baznas.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

"Wajib pajak orang pribadi karyawan yang memanfaatkan zakat pada 2018 hanya 47.371. Jadi belum banyak yang melaporkan zakat dalam SPT sebagai pengurang penghasilan bruto. Dari 5 juta tadi hanya 47 ribuan yang memanfaatkan," katanya dalam Sosialisasi Baznas, Selasa (23/2/2021).

Wahyu menyatakan meskipun fasilitas belum banyak dimanfaatkan oleh wajib pajak, tetapi ada tren peningkatan wajib pajak yang memanfaatkan insentif zakat sebagai pengurang beban pajak dalam SPT Tahunan.

Pada 2018, nilai insentif zakat yang dimanfaatkan oleh wajib pajak orang pribadi karyawan mencapai Rp262 miliar. Jumlahnya kemudian naik menjadi Rp656 miliar pada laporan SPT tahun pajak 2019.

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Sementara itu, nilai zakat yang dicantumkan wajib pajak orang pribadi nonkaryawan relatif stabil dengan angka Rp24 miliar pada 2018 dan naik tipis menjadi Rp29 miliar pada 2019.

Nilai total insentif pajak yang dimanfaatkan oleh wajib pajak orang pribadi pada 2019 tercatat meningkat Rp399 miliar dari tahun sebelumnya atau tumbuh 139%.

Tren meningkatnya nilai insentif zakat itu diikuti dengan jumlah wajib pajak yang memanfaatkan fasilitas. Pada 2018, terdapat 47.371 wajib pajak orang pribadi karyawan yang memanfaatkan insentif zakat sebagai pengurang penghasilan bruto.

Baca Juga:
Hapus NPWP yang Meninggal Dunia, Hanya Bisa Disampaikan Tertulis

Jumlahnya naik menjadi 56.408 wajib pajak karyawan. Sedangkan wajib pajak nonkaryawan pada 2018 yang memanfaatkan fasilitas sebanyak 2.166 wajib pajak dan pada 2019 naik menjadi 2.469 wajib pajak.

"Kami berharap mampu memberikan pencerahan bagaimana zakat yang dibayar itu bisa menjadi pengurang, karena merupakan salah satu fasilitas dalam pajak penghasilan," imbuhnya. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

24 Februari 2021 | 06:05 WIB

menurut saya hal tersebut terjadi karena masyarakat banyak yang berzakat namun tidak pada lembaga yang secara resmi dapat dijadikan pengurang penghitungan PPh

24 Februari 2021 | 00:34 WIB

sepertinya masyarakat masih banyak yg kurang tau ttg hal ini

23 Februari 2021 | 17:09 WIB

Hal ini mungkin terjadi karena masih rendahnya pengetahuan dan kemampuan WP dalam menghitung PPh mereka masing-masing sehingga perlu adanya sosialisasi lebih terkait hal ini

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Minggu, 20 Oktober 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Hapus NPWP yang Meninggal Dunia, Hanya Bisa Disampaikan Tertulis

Minggu, 20 Oktober 2024 | 08:00 WIB CORETAX SYSTEM

Gencar Edukasi, DJP Harap Pegawai Pajak dan WP Terbiasa dengan Coretax

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN