Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. (foto: Kemenkeu)
JAKARTA, DDTCNews – Insentif super tax deduction untuk kegiatan vokasi diharapkan dapat mengurangi mismatch antara kebutuhan tenaga kerja (demand) dengan kompetensi tenaga kerja Indonesia (supply).
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam wawancara khusus dengan InsideTax (majalah perpajakan bagian dari DDTCNews). Menurutnya, demand-supply gap menjadi penyebab utama tidak terserapnya lulusan sekolah atau perguruan tinggi.
“Kompetensi lulusan dinilai kurang bisa memenuhi kebutuhan industri sehingga perlu peran dunia usaha dalam memperkecil gap,” ujarnya.
Pengurangan biaya paling tinggi 200% diharapkan mampu mendorong peningkatan keterampilan atau keahlian yang dibutuhkan dunia usaha. Apalagi, dalam Peraturan Menteri Keuangan No.128/PMK.10/2019, pemerintah telah menatapkan ratusan jenis kompetensi yang bisa mendapatkan insentif.
Sementara itu, insentif super tax deduction untuk kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) dengan tambahan pengurangan biaya paling tinggi 300% diharapkan dapat mendorong kegiatan research and development (R&D) di Tanah Air.
Berdasarkan data World Development Indicators (WDI), R&D expenditure to GDP ratio pada 2018 sebesar 0,24%. Berdasarkan data Global R&D Survey 2018, rasionya sebesar 0,3%. Jumlah peneliti Indonesia per 1 juta penduduk kurang dari 100 orang.
“Angka ini relatif kecil apabila dibandingkan Top-40 negara-negara di dunia berdasarkan Global R&D Survey,” imbuh Suahasil.
Sampai saat ini fasilitas yang masih dipakai adalah untuk kegiatan vokasi. Menurutnya, hal ini sangat wajar karena pada prinsipnya perusahaaan secara umum memiliki program pengembangan pegawai dalam perusahaan.
Sementara, kegiatan penelitian dan pengembangan membutuhkan investasi besar dan rencana jangka panjang. Di sisi lain, regulasi turunan berupa peraturan menteri keuangan untuk super tax deduction litbang juga sedang dalam proses penyusunan.
“Namun demikian, lagi-lagi, super deduction bukanlah satu-satunya program untuk peningkatan kualitas SDM. Pemerintah menggunakan instrumen fiskal lain dalam mengakselerasi hal tersebut,” katanya.
Simak wawancara Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara selengkapnya dalam majalah InsideTax edisi ke-41. Download majalah InsideTax di sini. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.