Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan materi dalam acara Anti-Corruption Summit ke-4, Rabu (18/11/2020). (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah mencatat realisasi pemanfaatan dana penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga 11 November 2020 baru Rp386,01 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi tersebut setara 55,5% dari pagu anggaran Rp 695,2 triliun. Menurutnya, tren penyerapan dana PEN terus menunjukan peningkatan pada kuartal IV/2020.
"Kami terus melakukan perbaikan sehingga 55% dari program PEN sudah diabsorpsi," katanya dalam acara Anti-Corruption Summit ke-4, Rabu (18/11/2020).
Sri Mulyani mengatakan tren perbaikan serapan dana PEN tersebut dapat dilihat sepanjang Semester I hingga Oktober 2020. Selama periode tersebut, kenaikan serapan dana PEN mencapai 31,9%.
Realisasi anggaran untuk kesehatan hingga 11 November 2020 tercatat Rp34,39 triliun, atau 35,3% dari pagu Rp97,26 triliun. Sementara realisasi program perlindungan sosial sudah mencapai Rp182,54 triliun atau 77,9% dari pagu Rp234,33 triliun.
Sri Mulyani menyebut realisasi penyerapan dana perlindungan sosial menjadi yang terbesar. Dana ini telah dirasakan oleh lebih dari 40% masyarakat berpenghasilan terbawah. Menurutnya, survei efektivitas program bantuan tersebut menunjukkan catatan positif walaupun pemerintah tetap akan berupaya memastikan semua penyalurannya semakin tepat sasaran.
Sementara itu, realisasi dana dukungan sektoral kementerian/lembaga dan pemda tercatat Rp39,92 triliun atau 19,9% dari pagu Rp 65,97 triliun. Adapun bantuan untuk UMKM terserap Rp95,62 triliun atau 93,3% dari pagu Rp 114,81 triliun.
Realisasi stimulus bagi dunia usaha, termasuk insentif pajak, tercatat Rp38,64 triliun atau 32% dari pagu Rp120,6 triliun. Sementara realisasi pembiayaan korporasi baru Rp2 triliun atau 3,2% dari pagu Rp62,22 triliun.
Sri Mulyani menambahkan pemerintah akan terus berupaya memperbesar serapan dana PEN hingga akhir tahun. Dia optimistis dana tersebut dapat terserap 100%.
"Ini semua akan terus dimonitor untuk menggunakan keuangan negara semaksimal mungkin dalam membantu masyarakat kita dan dunia usaha agar tidak hanya survive tapi juga kembali pulih," ujarnya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.