KINERJA FISKAL

Sri Mulyani Sebut Pembiayaan Utang Negara Tumbuh 118%

Dian Kurniati | Selasa, 25 Agustus 2020 | 16:20 WIB
Sri Mulyani Sebut Pembiayaan Utang Negara Tumbuh 118%

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menggunakan face shield. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

JAKARTA, DDTCNews—Kementerian Keuangan mencatat realisasi pembiayaan utang pada APBN 2020 hingga Juli 2020 mencapai Rp519,2 triliun naik 118% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp238 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan melonjaknya pembiayaan utang itu disebabkan oleh kenaikan defisit anggaran hingga 79,5% dibandingkan dengan tahun lalu akibat pandemi virus Corona.

"Naik sangat tinggi dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 118% karena ini untuk mendanai defisit yang realisasinya mencapai Rp330,2 triliun atau 31,8% [dari target]," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (25/8/2020).

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Menkeu menambahkan realisasi pembiayaan utang itu setara 42,5% dari yang ditargetkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) No.72/2020. Pada Perpres tersebut, pembiayaan utang pemerintah 2020 mencapai Rp1.220,5 triliun.

Dia menjelaskan pembiayaan utang tersebut tidak bisa dihindari karena penerimaan negara hingga Juli hanya Rp922,2 triliun atau 54,3% dari target. Sementara itu, belanja negara tercatat Rp1.252,4 triliun atau 45,7% dari pagu.

Jika diperinci, pembiayaan utang pemerintah terdiri atas Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman. Pembiayaan utang melalui penerbitan SBN tercatat senilai Rp513,4 triliun atau naik 110,1% dari periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga:
Jasa Travel Agent Kena PPN Besaran Tertentu, PM Tak Dapat Dikreditkan

Dalam pembiayaan utang melalui penerbitan SBN, pemerintah juga menjual SBN kepada Bank Indonesia (BI), baik melalui mekanisme pasar maupun penawaran langsung. BI dalam hal ini berperan sebagai standby buyer.

“BI berdasarkan SKB I bulan April telah berpartisipasi Rp42,965 triliun, sedangkan pada SKB II menunjukkan adanya burden sharing yang terealisasi sebesar Rp82,1 triliun," ujar Sri Mulyani.

Untuk pembiayaan utang yang bersumber dari pinjaman, tercatat Rp5,8 triliun atau 12,4% dari target tahun ini sebesar Rp46,7 triliun. Realisasi tersebut juga naik signifikan sebesar 191,4% dari periode yang sama tahun lalu. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan