Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kiri), Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (1/8/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2022 akan mencapai lebih dari 5%.
Sri Mulyani mengatakan kinerja ekonomi pada kuartal II/2022 masih melanjutkan tren positif dari kuartal-kuartal sebelumnya. Menurutnya, berbagai indikator juga menunjukkan hasil yang baik sepanjang kuartal tersebut.
"Kuartal I waktu itu 5,01%, kami memperkirakan kuartal II juga akan bertahan di atas 5%," katanya, dikutip pada Selasa (2/8/2022).
Sri Mulyani menuturkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2022 akan didorong konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor.
Konsumsi rumah tangga pada kuartal II/2022 diyakini tumbuh tinggi karena ada momentum bulan puasa dan Lebaran. Peningkatan konsumsi tersebut bahkan dirasakan hingga akhir kuartal.
Dari investasi, Sri Mulyani menilai terjadi peningkatan yang sangat baik. Pemerintah memperkirakan akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Untuk ekspor, pertumbuhannya masih akan kuat seiring dengan kenaikan harga berbagai komoditas global.
Meski demikian, menkeu memandang capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2022 akan lebih berat karena baseline yang tinggi pada pada kuartal I/2021. Pada saat itu, pertumbuhan ekonomi mencapai 7,07%.
"Saya dalam hal ini melihat di kuartal II, hal-hal yang terutama berasal dari pertumbuhan ekonomi, antara lain seperti konsumsi, investasi, dan ekspor akan memberikan dampak yang sangat kuat," ujar Sri Mulyani.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2022 mencapai 5,05%. Dia menilai pertumbuhan ekonomi tersebut didukung oleh konsumsi swasta yang meningkat sejak Ramadan serta efek pelonggaran mobilitas masyarakat.
"Kemudian tentu saja kinerja ekspor cukup baik dan dorongan dari kebijakan fiskal," ujarnya.
Hingga akhir tahun, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2%. Adapun capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2022 sebesar 5,01%. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.