PANDEMI COVID-19

Sri Mulyani: Potensi Kerugian Dunia Akibat Corona Capai US$15 Triliun

Dian Kurniati | Jumat, 09 Oktober 2020 | 10:48 WIB
Sri Mulyani: Potensi Kerugian Dunia Akibat Corona Capai US$15 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut potensi kerugian dan biaya penanganan pandemi Covid-19 di seluruh dunia mencapai US$9 triliun hingga US$15 triliun dalam kurun waktu kurang dari enam bulan.

Sri Mulyani mengatakan dampak pandemi telah dirasakan secara merata di dunia, termasuk Indonesia. Menurutnya, kerugian tersebut salah satunya ditandai dengan melemahnya berbagai aktivitas ekonomi dunia.

"Ini setara 8 atau bahkan 15 kali ukuran ekonomi Indonesia, suatu dampak yang begitu dahsyat dalam waktu kurang enam bulan," katanya dalam sidang uji materi UU No. 2/2020 di Mahkamah Konstitusi secara virtual, Kamis (8/10/2020).

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Sri Mulyani menjelaskan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia saat ini merosot tajam. Semula, ekonomi dunia diperkirakan tumbuh 3,4% tahun ini., proyeksi itu dipangkas menjadi kontraksi -3 hingga -5%.

Ancaman pandemi juga menyebabkan kepanikan di sektor keuangan global. Pada periode Maret—Mei 2020, banyak arus modal keluar dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia yang mengalami arus modal keluar hingga lebih dari Rp140 triliun.

"Dan ini menyebabkan gejolak dan jatuhnya indeks harga saham, pasar surat berharga, dan pasar valuta asing," ujarnya.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Sri Mulyani menambahkan kepanikan global telah menjadi ancaman nyata bagi keselamatan dan kesejahteraan manusia. Misal, jumlah pengangguran dan kemiskinan di semua negara meningkat tajam.

Tak hanya itu, kebangkrutan dunia usaha juga terjadi hampir di semua sektor usaha, mulai dari sektor transportasi hingga perhotelan, restoran, manufaktur, perdagangan, hingga sektor konstruksi.

Di sisi lain, masifnya penyebaran Covid-19 yang sangat kompleks membuat permasalahan menjadi makin rumit. Salah satunya terlihat dari merosotnya aktivitas ekspor dan impor, serta perdagangan antarnegara.

Baca Juga:
Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Oleh karena itu, pemerintah menerbitkan Perpu No. 1/2020 atau yang telah disahkan menjadi UU No. 2/2020 untuk menghindari terjadinya krisis ekonomi dan krisis sektor keuangan di Indonesia.

Beleid itu memberi legitimasi kepada pemerintah untuk melakukan langkah-langkah dalam menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan stabilitas sistem keuangan akibat pandemi.

"Apabila tidak dilakukan upaya penanggulangan secara cepat dan tepat atas perlambatan tersebut, secara pasti akan menjadi ancaman terhadap stabilitas sistem keuangan," tutur Sri Mulyani. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN