EKOSISTEM LOGISTIK NASIONAL

Sri Mulyani Luncurkan SINSW Generasi II, Logistik Lebih Efisien

Dian Kurniati | Jumat, 09 Juni 2023 | 16:30 WIB
Sri Mulyani Luncurkan SINSW Generasi II, Logistik Lebih Efisien

Menteri Keuangan Sri Mulyani.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah resmi meluncurkan Sistem Indonesia National Single Window (SINSW) generasi II.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan peluncuran SINSW generasi II menjadi upaya penyempurnaan sistem yang telah dibangun sejak 2010. Dengan SINSW generasi II, dia berharap sistem logistik Indonesia dapat makin efisien sehingga mampu bersaing dengan negara lain.

"Kita perlu terus memperbaiki logistic performance index dan cost of logistic di Indonesia, yang masih kalah kompetitif dibandingkan dengan negara-negara Asean atau emerging yang lain," katanya dalam peluncuran The New SINSW, Jumat (9/6/2023).

Baca Juga:
Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Sri Mulyani mengatakan efisiensi sistem logistik Indonesia sangat menantang karena memiliki wilayah yang luas dan berbentuk kepulauan. Dibandingkan dengan negara tetangga, terutama Singapura, perbaikan daya saing logistik dan distribusi di Indonesia menjadi lebih sulit.

Dia menjelaskan pemerintah telah berupaya mengefisiensi sistem logistik sejak belasan tahun lalu. Melalui SINSW, ongkos dan durasi logistik dapat ditekan secara bertahap.

Walaupun mengalami penurunan, efisiensi sistem logistik tersebut juga belum merata. Di Pulau Sumatera, biaya logistik masih mencapai 20% sedangkan di Jakarta atau Jawa sudah ditekan hingga hanya 12%.

Baca Juga:
Kinerja Dwelling Time dalam 1 Dekade Terakhir

Sri Mulyani kemudian menyoroti data Logistics Performance Index (LPI) 2023 yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke-63 dari 139, dengan skor 3,0. Parameter customs dan infrastructure tercatat membaik, tetapi untuk parameter international shipments, logistics competence and quality, timelines, serta tracking and tracing justru merosot.

Dia berharap penerapan SINSW generasi II akan efektif memperbaiki LPI tersebut. Selain itu, kementerian/lembaga (K/L) juga diminta bersinergi agar kehadiran SINSW makin dirasakan dunia usaha.

"LNSW terus mencoba memperbaiki sistem ini dan kerja sama antara kementerian/lembaga agar the system truly single window. Karena bisa saja tampaknya seperti single window, tetapi di belakangnya banyak window-window yang lain," ujarnya.

Baca Juga:
Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Sementara itu, Kepala Lembaga National Single Window (LNSW) Agus Rofiudin mengatakan lembaganya telah membuat berbagai inovasi melalui SINSW untuk mendukung pembentukan sistem logistik nasional yang harmonis dan sederhana.

Sejauh ini, terdapat beberapa program yang dijalankan untuk mendukung reformasi logistik nasional. Program tersebut antara lain single submission pabean-karantina, single submission pengangkut, single submission ekspor, Delivery Order (DO), dan Surat Penyerahan Petikemas (SP2) online.

Optimalisasi pengawasan penerimaan juga dilaksanakan melalui Sistem Informasi Pengelolaan Komoditas Mineral dan Batu Bara (Simbara), yang merupakan rangkaian proses pengelolaan minerba dari hulu ke hilir termasuk pengawasan pemenuhan pembayaran dan proses clearance pelabuhan.

Baca Juga:
Anggito: Belum Ada Pembagian Tugas yang Formal Antar Wamenkeu

Dia menyebut SINSW generasi II yang diluncurkan hari ini mengedepankan pendekatan single submission sebagai suatu model collaborative solutions yang bertumpu pada proses bisnis yang efisien. Efisiensi ini diperoleh dari penyederhanaan proses bisnis lintas K/L, integrasi antarsistem K/L terkait, profil pelaku usaha yg terstandardisasi melalui single stakeholders information, serta penyelenggaraan mekanisme single sign on guna pengelolaan akses yang terintegrasi mudah aman dan adaptif.

"Pada dasarnya the new SINSW secara berkala telah diimplementasikan sejak 2021. Namun hari ini merupakan tonggak sejarah the new SINSW yang fully implemented," katanya. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS LOGISTIK

Kinerja Dwelling Time dalam 1 Dekade Terakhir

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:15 WIB KABINET MERAH PUTIH

Anggito: Belum Ada Pembagian Tugas yang Formal Antar Wamenkeu

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja