KEPABEANAN

Soal Seruan SMART Borders, Ini yang Sudah Dijalankan Bea Cukai

Redaksi DDTCNews | Kamis, 31 Januari 2019 | 14:36 WIB
Soal Seruan SMART Borders, Ini yang Sudah Dijalankan Bea Cukai

Peluncuran salah satu inovasi subsistem terintegrasi dalam Smart Customs and Excise berupa Passenger Risk Management. (foto: Instagram DJBC)

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) membangun strategi inovasi dengan membentuk Smart Customs and Excise System. Hal ini dinilai sejalan dengan seruan World Customs Organization (WCO) tentang SMART borders untuk pergerakan barang, orang, dan alat transportasi lintas batas.

Kasubdit Hubungan Masyarakat Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) Deni Surjantoro mengatakan instansinya telah membangun berbagai program aplikasi berbasis teknologi informasi. Program tersebut masuk dalam sistem manajemen risiko sehingga pengawasan lebih optimal.

“Melalui Smart Customs and Excise System, automasi sistem yang terintegrasi di semua lini proses bisnis kepabeanan dan cukai dilakukan secara berkelanjutan,” ujarnya melalui pesan singkat kepada DDTCNews, Kamis (31/1/2019).

Baca Juga:
Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Adapun beberapa program berbasis teknologi yang sudah dibangun antara lain, pertama, aplikasi fasilitas meliputi CEISA Manifest Free Trade Zone dan CEISA Tempat Penimbunan Berikat yang tersentralisasi dan terintegrasi.

Kedua, CEISA barang kiriman untuk pelayanan yang transparan dengan menyediakan web-based tracking dan mobile. Ketiga,aplikasi pengawasan meliputi Indonesia Smart Customs and Excise dan Passenger Risk Management.

Keempat, sistem informasi dan pelayanan cukai. Kelima, CEISA untuk patroli laut dan sarana operasi. Kelima, aplikasi perekaman kekayaan intelektual. Keenam, CEISA Mobile pengguna jasa yang dapat digunakan untuk tracking barang kiriman, dokumen impor dan ekspor, serta manifes.

Baca Juga:
Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Sekadar informasi, teknologi informasi DJBC, CEISA itu membuat beberapa prinsip. Prinsip itu adalah centralized (terpusat), integrated (terintegrasi), inter-connected (saling terhubung dengan entitas lain), dan automated (otomatis).

Selain CEISA tersebut, sejak 2008, DJBC telah mengadopsi sistem pengawasan menggunakan data advance passenger information (API) yang dimulai di lintas batas udara. Saat itulah, DJBC mendedikasikan tim passenger analysing unit (PAU) sebagai motor intelijen terhadap pengawasan penumpang yang pertama di wilayah Asean.

“Dalam pengawasan berbasis passenger name record (PNR), yang terus bermetamorfosis hingga menjadi passenger risk management (PRM),” imbuhnya.

Baca Juga:
Insentif Kepabeanan Tersalur Rp33,9 Triliun, Begini Dampak ke Ekonomi

PRM, sambungnya, telah menawarkan konsep sistem berbasis big data dan personalisasi. Hal ini membuat PRM sebagai aplikasi yang SMART. PRM, lanjut Deni, menyatukan berbagai sumber data tidak hanya dari internal DJBC – seperti ferry, land border,penindakan, narkoba, yacht, dan pembayaran pajak – tetapi juga data dari pemangku kepentingan lain seperti Ditjen Imigrasi, PPATK, dan Dukcapil.

Next project-nya tentunya mengintegrasikan dalam satu Smart Customs and Excise System dengan mengandalkan big data danartificial intelligence,” tutur Deni.

Seperti diberitakan sebelumnya, SMART borders diperkenalkan untuk mendorong anggota WCO masuk ke ranah teknologi dalam mencari solusi untuk memfasilitasi aliran barang, orang, dan alat angkut di perbatasan. Pedoman SMART yakni Secure, Measurable, Automated, Risk Management-based, dan Technology-driven. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Sabtu, 21 Desember 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Insentif Kepabeanan Tersalur Rp33,9 Triliun, Begini Dampak ke Ekonomi

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan