JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah bersosialisasi program pengampunan pajak (tax amnesty) dan berencana untuk menyasar BUMN lebih keras lagi. Sebab, hingga hari ini (30/11), baru 28 BUMN yang ikut program tersebut dari 701 wajib pajak BUMN yang ada di Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui tentu tahu wajib pajak BUMN yang dimaksud, hanya dari Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Dia pun bisa segera menyambangi lokasi kediaman BUMN untuk langsung diajak ikut program tax amnesty.
“Yang hadir saat ini adalah yang telah menikmati modal negara. Ada BUMN yang menderita, hidup enggak, mati pun enggak, akhirnya hidup berkat pajak. Pajak bukan hal yang menyenangkan, tidak ada negara yang rakyatnya suka cita dengan tarif pajak yang tinggi, baik negara ideologi kiri, kanan, atas, bawah,” ujarnya di Jakarta.
Negara berhak untuk memungut pajak dari seluruh warganya, karena pajak adalah instrumen yang penting untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Program tax amnesty membuka peluang untuk seluruh jenis wajib pajak untuk bisa memanfaatkan kesempatan tersebut.
Menurut Sri Mulyani, ada ada negara lain yang membuat Menteri Keuangannya turun langsung ke lapangan. Bahkan Presiden RI Joko Widodo pun turut membantu sosialisasi dan turun langsung kepada masyakarat.
"Tax amnesty ini begitu penting. Sudah banyak yang mengakui bahwa tax amnesty Indonesia tersukses di dunia. Tapi, jangan katakan tidak perlu ikut karena sudah sukses," tutupnya. (Gfa)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.