PENERIMAAN PAJAK

Setoran Pajak Manufaktur dan Perdagangan Melemah, Sri Mulyani Waspada

Dian Kurniati | Kamis, 26 Oktober 2023 | 12:30 WIB
Setoran Pajak Manufaktur dan Perdagangan Melemah, Sri Mulyani Waspada

Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan paparannya dalam Konferensi Pers APBN Kita.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pajak yang disetorkan oleh sektor-sektor usaha utama mulai mengalami tren perlambatan.

Sri Mulyani mengatakan perlambatan setoran pajak antara lain terjadi pada sektor industri pengolahan dan perdagangan. Menurutnya, pertumbuhan pajak dari kedua sektor ini sudah sangat melambat dibandingkan dengan periode yang sama 2022.

"Terlihat industri pengolahan mengalami pertumbuhan yang sangat tipis 2,3% pada Januari sampai September tahun ini," katanya, dikutip pada Kamis (26/10/2023).

Baca Juga:
Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sri Mulyani mengatakan setoran pajak dari sektor industri pengolahan yang tumbuh 2,3% hingga September 2023 jauh melambat dibandingkan dengan periode yang sama 2022 ketika tumbuh 47,5%.

Secara bulanan, setoran pajak dari sektor ini pada September 2023 bahkan mengalami kontraksi 18,3%, lebih dalam dari bulan sebelumnya yang terkontraksi 5,6%. Sementara itu, setoran pajak dari sektor industri pengolahan pada kuartal I/2023 masih tumbuh 32,9%.

Industri pengolahan memiliki kontribusi 27,3% terhadap penerimaan pajak hingga September 2023.

Baca Juga:
Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Kondisi serupa juga terjadi pada sektor pertambangan yang setoran pajaknya hanya tumbuh 4,8% hingga September 2023, sedangkan pada periode yang sama 2022 tumbuh 67,8%. Secara bulanan, penerimaan pajak dari sektor perdagangan pada September 2023 tercatat tumbuh 8,4%.

Kondisinya lebih baik dari Agustus 2023, ketika setoran pajak dari sektor ini terkontraksi 8,2%. Adapun untuk kuartal I/2023, setoran pajaknya masih mampu tumbuh 20,3%.

Perdagangan menjadi sektor dengan kontribusi terbesar kedua pada penerimaan pajak, yakni 24% hingga September 2023.

Baca Juga:
Kenakan BMAD, Sri Mulyani: Lindungi Industri dari Impor Barang Murah

Setelahnya, dia memaparkan setoran pajak dari sektor jasa keuangan dan asuransi yang justru makin kuat, dengan berkontribusi 12% terhadap penerimaan pajak. Hingga September 2023, setoran pajak dari sektor ini mencapai 25,1%, lebih kuat dari periode yang sama 2022, ketika tumbuh 15,3%.

"Ini yang barangkali menikmati kenaikan suku bunga yang tidak diurungi dengan cost of fund-nya dari jasa keuangan, menyebabkan mereka mendapatkan adanya spread sehingga pajak dari jasa keuangan dan asuransi tumbuhnya double digit," ujarnya.

Kemudian, Sri Mulyani menyebut setoran pajak dari sektor konstruksi dan real estat yang tumbuh 13,5% hingga September 2023 dan berkontribusi 4,2% terhadap penerimaan pajak. Pada periode yang sama 2022, setoran pajak dari sektor ini hanya tumbuh 6,2%.

Baca Juga:
Sri Mulyani Tegaskan Penghematan Belanja Tak Dipengaruhi Kinerja Pajak

Adapun untuk setoran pajak dari sektor transportasi dan pergudangan, terus menunjukkan penguatan. Setoran pajak dari sektor ini tumbuh 38,4% hingga Agustus 2023, lebih kuat dari periode yang sama 2022 ketika tumbuh 24,7%.

Menurutnya, transportasi dan pergudangan telah mampu pulih setelah pandemi Covid-19 serta masih bertahan di tengah tren moderasi harga komoditas. Sayangnya, setoran pajak sektor ini secara bulan mulai melambat yakni 9,7% pada September 2023.

"Mungkin menjelang akhir tahun kita akan berharap double digit lagi karena biasanya orang traveling menjelang akhir tahun. Juga mungkin siklus dari pemilu akan mempengaruhi juga dengan mobilitas masyarakat," ujarnya. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Kamis, 30 Januari 2025 | 08:55 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Kenakan BMAD, Sri Mulyani: Lindungi Industri dari Impor Barang Murah

Selasa, 28 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Tegaskan Penghematan Belanja Tak Dipengaruhi Kinerja Pajak

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Diskon Tiket Pesawat Ada Lagi Saat Lebaran, Upaya Kendalikan Inflasi

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan