(foto: Twitter Kemenkeu)
JAKARTA, DDTCNews – Realisasi setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada akhir Mei 2019 mencatatkan peningkatan. Setoran dari Bank Indonesia (BI) menjadi kontributor utama ke kas negara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi PNBP mencapai Rp158,42 triliun. Capaian tersebut bertumbuh 8,6% dari periode yang sama tahun lalu. Kenaikan tersebut, menurutnya, tidak bisa diintepretasikan sebagai suatu hal yang positif.
Pasalnya, kenaikan tersebut dipengaruhi dengan realisasi yang tinggi dari sisa surplus BI. Sementara itu, pergerakan harga komoditas tidak banyak berubah dari akhir April 2019.
“Untuk kenaikan yang tinggi ini karena adanya pembayaran PNBP dari BI yaitu pendapatan surplus BI berupa pendapatan kekayaan negara yang dipisahkan. Tanpa BI, realisasi PNBP masih flat,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (21/6/2019).
Laju pertumbuhan sebesar 8,6% tersebut memang berbanding terbalik dari realisasi PNBP hingga April 2019 yang tumbuh negatif 14,8%. Setoran hingga akhir April tercatat senilai Rp94 triliun, lebih kecil dari realisasi PNBP pada Mei yang sebesar Rp158,42 triliun.
Melalui tambahan setoran PNBP dari bank sentral ini maka kinerja realisasi setoran PNBP naik signifikan. Tercatat kinerja penerimaan naik dari 24,8% menjadi 41,9% dari target APBN yang dipatok sebesar Rp378,3 triliun.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyatakan kondisi perekonomian masih bergerak variatif. Masih landainya harga komoditas menjadi tekanan bagi perekonomian nasional sekaligus membuat laju penerimaan PNBP dari Sumber Daya Alam tidak setinggi tahun lalu.
“Kondisi perekonomian masih bergerak variatif dan kita masih melihat adanya tekanan,” paparnya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.