Ilustrasi.
ABUJA, DDTCNews - Serikat Pekerja Tekstil dan Penjahit Nasional Nigeria, The National Union of Textile Garment and Tailoring Workers of Nigeria (NUTGTWN) meminta pemerintah menyediakan pemberian insentif pajak.
Presiden NUTGTWN Kamerad John Adaji mengatakan pemerintah perlu memberikan pembebasan pajak untuk mendorong investasi dan meningkatkan daya saing industri tekstil. Menurutnya, strategi itu akan berdampak pada penciptaan lebih banyak lapangan kerja.
"Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah mendesak untuk mengkaji ulang kebijakannya dan mempertimbangkan keringanan pajak bagi industri kita untuk mendorong investasi dan mendorong persaingan yang sehat," katanya, dikutip pada Minggu (27/11/2022).
Adaji menuturkan industri tekstil selama ini masih menjadi penyerap utama tenaga kerja di negara berkembang termasuk Nigeria. Selain itu, sektor usaha tersebut juga berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dia menilai tidak semua kebijakan pemerintah berpihak kepada industri padat karya. Menurutnya, pemberian insentif berupa pengurangan pajak penghasilan (PPh) bakal mendorong industri tekstil melakukan ekspansi usaha.
Adaji juga mendorong pemerintah mengintensifkan kampanye untuk industrialisasi dan pembukaan lapangan kerja yang berkelanjutan.
"Kami prihatin dengan situasi genting sektor manufaktur di Nigeria, khususnya karena hal itu memengaruhi industri tekstil dan berdampak terhadap kesejahteraan dan pekerjaan anggota kami," ujarnya seperti dilansir vanguardngr.com.
Adaji menambahkan masa depan Nigeria dan Afrika terletak pada kegiatan nilai tambah dan penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan. Menurutnya, langkah industrialisasi juga akan menentukan keberhasilan pemerintah mengurangi angka kemiskinan.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Investasi Federal Adewale Bakare menyatakan pemerintah masih berkomitmen memajukan sektor tekstil.
Menurutnya, pemerintah dan pengusaha juga perlu duduk bersama untuk menyusun strategi baru agar industri tekstil dapat maju dan menyerap lebih banyak tenaga kerja. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.