KOTA SALATIGA

Sektor Wisata Bergeliat, Setoran Pajak Hotel dan Restoran Melonjak

Redaksi DDTCNews | Rabu, 27 Desember 2017 | 10:57 WIB
Sektor Wisata Bergeliat, Setoran Pajak Hotel dan Restoran Melonjak

SALATIGA, DDTCNews – Berkembangnya sektor pariwisata di Kota Salatiga, Jawa Tengah memberi efek positif pada pendapatan asli daerah (PAD). Bergeliatnya kegiatan wisata membuat setoran pajak dari sektor hotel dan restoran naik dibandingkan tahun lalu.

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Salatiga Y. Tri Priyo Nugroho mengkonfirmasi capaian positif tersebut. Ia menyebut pajak hotel dan restoran yang naik tidak lepas dari berkembangnya kegiatan pariwisata di Salatiga.

"Kenaikan pajak hotel dan restoran cukup tinggi dan ini menunjukan bahwa Salatiga penuh dengan kunjungan wisatawan untuk bersantai di kota ini," katanya, Jumat (22/12).

Baca Juga:
Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Secara terpisah, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Kota Salatiga memerinci setoran pajak hotel dan restoran bagi PAD. Dari data tersebut ada kenaikan signifikan jika dibandingkan data penerimaan tahun 2016.

"Tahun 2017 ini sampai akhir Desember ini, kami para pelaku usaha hotel dan restoran di Kota Salatiga yang tergabung dalam PHRI serta terkena pajak 10% telah menyetorkan kurang lebih Rp12 miliar," papar Arso Sajiarto dilansir krjogya.com.

Ketua PHRI Kota Salatiga itu menjelaskan setoran pajak hotel dan restoran naik signifikan sebesar 80% dari capaian tahun lalu. Sebagi catatan, pada tahun 2016 setoran pajak ini menyumbang sebesar Rp7,2 miliar ke kas daerah.

Baca Juga:
Pemeriksa dan Juru Sita Pajak Perlu Punya Keterampilan Sosial, Kenapa?

Lebih lanjut ia mengemukakan bahwa kenaikan setoran pajak yang signifikan ini menjadi pertanda potensi besar sektor pariwisata yang bisa digarap ke depannya. Ia menilai Salatiga berpotensi dikembangkan sebagai kota bersantai, berkuliner dan menghabiskan waktu menikmati keindahan kota yang tidak jauh dari Semarang ini.

"Setoran pajak ke PAD merupakan angka yang fantastis. Padahal jumlah wajib pajak hotel dan restoran baru 105 wajib pajak pada tahun 2016 dan angkanya terus berkembang pesat," tutupnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:00 WIB KOTA PONTIANAK

Semarakkan HUT ke-253, Pemda Adakan Program Pemutihan Denda PBB-P2

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:00 WIB KOTA BALIKPAPAN

Apresiasi Pembayar Pajak, Pemkot Beri Hadiah Sepeda Motor hingga Umrah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN