PEREKONOMIAN INDONESIA

Resesi, Ini Proyeksi Jokowi Soal Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III/2020

Dian Kurniati | Senin, 02 November 2020 | 15:15 WIB
Resesi, Ini Proyeksi Jokowi Soal Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III/2020

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka sidang kabinet, Senin (2/11/2020). (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020 akan terkontraksi lebih dari 3%. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data realisasinya pada Kamis pekan ini.

Jokowi mengatakan konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi sepanjang Juli hingga September lalu masih lemah. Meski demikian, dia meyakini pertumbuhan kuartal III/2020 akan lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya yang minus 5,32%.

"Perkiraan kami di angka minus 3% naik sedikit dan ini memang kalau dibandingkan dengan negara lain masih jauh lebih baik," katanya saat membuka sidang kabinet, Senin (2/11/2020).

Baca Juga:
Ekonomi 2024 Tumbuh 5,03 Persen, Sri Mulyani Beberkan Peran APBN

Jokowi mengestimasi konsumsi rumah tangga pada kuartal III/2020 akan minus 4%. Pada periode tersebut, menurutnya, pemerintah telah menggencarkan penyaluran berbagai bantuan sosial untuk mendorong konsumsi masyarakat.

Sementara dari sisi PMTB, Jokowi menyebut akan terjadi kontraksi sekitar 5% hingga 6%. Menurutnya, proyeksi realisasi tersebut masih jauh di bawah harapannya.

"Saya sebenarnya sudah mewanti-wanti kepada Kepala BKPM dan Menko Marinves agar kuartal III ini minusnya di bawah 5%, tapi ternyata belum bisa," ujarnya.

Baca Juga:
Pakai NPWP 9990000000999000, Bupot Tak Ter-Prepopulated ke SPT Tahunan

Jokowi menekankan berapa pun pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 yang diumumkan BPS, angkanya menunjukkan tren perbaikan dibandingkan kuartal sebelumnya. Menurutnya, pemerintah masih memiliki kesempatan memperbaiki kinerja ekonomi 2020 pada kuartal IV/2020, terutama dari sisi belanja rumah tangga dan investasi.

“Kuartal IV ini sangat penting sekali agar bisa memperbaiki lagi, syukur bisa masuk ke positif sehingga belanja harus menjadi kejar-kejaran kita semuanya," imbuhnya.

Sebagai informasi, jika pada kuartal III/2020 pertumbuhan ekonomi kembali terkontraksi, secara teknis, Indonesia masuk zona resesi ekonomi. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi minus selama dua kuartal berturut-turut. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 06 Februari 2025 | 09:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ekonomi 2024 Tumbuh 5,03 Persen, Sri Mulyani Beberkan Peran APBN

Kamis, 06 Februari 2025 | 08:55 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pakai NPWP 9990000000999000, Bupot Tak Ter-Prepopulated ke SPT Tahunan

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:07 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI 2024

Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%

BERITA PILIHAN
Minggu, 09 Februari 2025 | 17:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

DJBC Beri Fasilitas ATA Carnet untuk Peralatan Konser Maroon 5

Minggu, 09 Februari 2025 | 16:30 WIB PMK 11/2025

Kemenkeu Terbitkan PMK Omnibus, Tarif PPN Rokok Tetap 9,9 Persen

Minggu, 09 Februari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI SUMATERA BARAT

Pemprov Mulai Mendata ASN yang Menunggak Pajak Kendaraan Bermotor

Minggu, 09 Februari 2025 | 15:30 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu Pemeriksaan Pajak Daerah?

Minggu, 09 Februari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Catat! Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Anak Mulai 10 Februari 2025

Minggu, 09 Februari 2025 | 14:30 WIB PMK 115/2024

PMK 115/2024, Kemenkeu Atur Tugas dan Wewenang Juru Sita Bea dan Cukai

Minggu, 09 Februari 2025 | 13:30 WIB PMK 11/2025

Formula Penghitungan PPN LPG Bersubsidi Direvisi, Begini Perinciannya

Minggu, 09 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Manfaat Coretax DJP bagi WP terkait Bukti Potong Pajak Penghasilan