AMERIKA SERIKAT

Rencana Pajak Vape 60% Bikin Pelaku Usaha Khawatir

Redaksi DDTCNews | Rabu, 27 Maret 2019 | 12:02 WIB
Rencana Pajak Vape 60% Bikin Pelaku Usaha Khawatir

Ilustrasi. 

WASHINGTON, DDTCNews – Harga rokok elektrik uap (vape) dikabarkan akan mengalami lonjakan jika usulan pengenaan pajak sebesar 60% disetujui parlemen.

Pemilik Toko Vape Wasington Joshua Baba menilai vape berbeda dari tembakau sehingga tidak bisa disamakan dengan produk tembakau seperti yang termaktub dalam rencana regulasi HB 1873. Kenaikan harga yang direncanakan tersebut hanya akan memaksa banyak toko vape untuk gulung tikar.

“Pajak 60%, kami berutang kepada negara secara tiba-tiba? Itu gila. Itu membuat saya gulung tikar,” ujarnya, seperti dikutip pada Rabu (27/3/2019).

Baca Juga:
Retaliasi China, Produk Asal AS Bakal Dikenai Bea Masuk Tambahan

Beberapa kalangan menilai peningkatan harga akan menakutkan. Tidak sedikit konsumen menghabiskan beberapa botol cairan vape (liquid) dalam seminggu. Hal ini pada gilirannya akan melipatgandakan biaya konsumen.

Survei Pemuda Kesehatan Negara Bagian Washington menunjukkan penggunaan rokok elektrik mengalami peningkatan. Sekitar 30% murid SMA menggunakan vapor sehingga meningkatkan jumlah penggunanya hingga 20% terhadap 2016.

Melansir AJC, State Representative Washington Gerry Pollet mengusulkan rancangan undang-undang (RUU) tersebut karena ingin melihat angka-angka tersebut semakin menurun. Karena itu, dia percaya penerapan pajak merupakan langkah yang bisa diambilnya untuk mencapai penurunan konsumsi.

Baca Juga:
AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

“Rokok elektrik dan produk vaping terbilang murah, Anda tidak akan percaya betapa murahnya mereka. Satu bungkus rokok di Washington rata-rata lebih dari US$8. Sedangkan vaping dengan kandungan nikotin yang sama hanya dikenakan US$2,” tutur Pollet.

Anggota parlemen merasa optimis jika kebijakan itu diterapkan maka tingkat konsumsi remaja akan mengalami penurunan sebanyak 25%. Kendati demikian, masih banyak yang tidak percaya terhadap asumsi tersebut.

“Pajak 60% pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan sebanyak US$30 juta per tahun. Uang itu akan digunakan untuk mendanai program yang berfungsi untuk mencegah remaja menggunakan vape,” imbuhnya.


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi

Senin, 03 Februari 2025 | 08:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Presiden Trump Siapkan Tarif Bea Masuk untuk Impor dari Uni Eropa

BERITA PILIHAN
Jumat, 07 Februari 2025 | 12:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DEN: Kebijakan Bea Masuk Trump Jadi Peluang Investasi Bagi Indonesia

Jumat, 07 Februari 2025 | 11:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

Ditjen Pajak Masih Terima 57.540 SPT Tahunan 2024 secara Manual

Jumat, 07 Februari 2025 | 11:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Daftar Role Akses pada Coretax DJP

Jumat, 07 Februari 2025 | 10:45 WIB PMK 13/2025

Lagi! Pemerintah Sediakan Insentif PPN untuk Rumah Tapak dan Rusun

Jumat, 07 Februari 2025 | 10:00 WIB APBN 2025

Sri Mulyani Pastikan THR dan Gaji ke-13 ASN Tetap Dicairkan

Jumat, 07 Februari 2025 | 09:18 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Diputuskan Presiden, PP Minuman Berpemanis Kena Cukai Mulai Dirancang